Ini Dampak Penurunan BI 7-day Repo Rate Menurut Analis
Page 2

Ini Dampak Penurunan BI 7-day Repo Rate Menurut Analis

Kedua, bila diasumsikan US Treasury bertenor 10-tahun tetap berada di rentang 2,1 – 2,5%, serta indeks Credit Default Swap (CDS) Indonesia tetap berada di kisaran ±100, maka akan tercipta ruang penurunan yield (imbal hasil) Surat Utang Negara (SUN) bertenor 10-tahun kearah kisaran 5,9 – 6,3% (dengan tendensi sentral di sekitar angka 6,1%).

Ketiga, turunnya sukubunga JIBOR bertenor 3-bulan ditengah kuatnya prospek divergensi dalam kebijakan moneter global – dimana USD LIBOR diasumsikan mungkin bergerak ke kisaran 1,5 – 1,6% di Q4-2017 mengindikasikan akan semakin rendahnya swap rate antara USD/IDR. Diperkirakan, swap rate bisa turun sebanyak 50bps dari angka 4+% di minggu yang lalu.

Keempat, bahkan dengan turunnya suku bunga JIBOR, deposito dan imbal hasil obligasi, rata-rata tertimbang sukubunga pinjaman working capital dan investment nampaknya hanya bisa turun kearah 10% pada akhir Q4-2017 dan Q1-2018.

Bila diasumsikan sukubunga acuan BI 7-day Repo Rate bisa dipertahankan pada angka 4,25% selama paling tidak 4 kuartal, maka diatas kertas rata-rata tertimbang sukubunga pinjaman bisa turun kearah 9,5% baru di semester II-2018. Perkiraan ini dihitung dibawah asumsi tetap berlaku efektifnya plafon deposito yang ditetapkan otoritas saat ini.
Bank dalam kategori BUKU-4 dan BUKU-3, misalnya, saat ini hanya bisa mematok bunga deposito sebesar 75 bps dan 100 bps diatas sukubunga operasi moneter 12-bulan. Dan bila objektif dasar dari penurunan suku bunga BI 7-day Repo Rate adalah untuk mendorong rata-rata tertimbang suku bunga pinjaman bank kearah bawah, idealnya plafon bunga deposito yang berlaku saat ini seyogianya mengikut sertakan juga bank-bank yang ada dalam ketegori BUKU-2.

Kelima, efek dari penurunan suku bunga BI 7-day Repo Rate sebanyak 50 bps (ceteris paribus) nampaknya tidak serta merta menyebabkan naik drastisnya volume kredit pinjaman perbankan. Jika dikalkulasi, mengindikasikan bahwa sampai akhir 2017 pertumbuhan kredit pinjaman (loan growth) hanya akan mencapai angka 9%. Tahun 2018, dengan asumsi dipertahankannya suku bunga 7DRRR pada angka 4,25%, maka laju pertumbuhan kredit baru akan mencapai 11+% di 4Q2018.

Dengan skenario diatas, target pertumbuhan PDB Indonesia pada 2017 diperkirakan di angka 5,1%, dan tingkat rerata inflasi tahunan (year-average inflation) pada kisaran 3,8 – 3,9%.(*)

Penulis adalah Chief Economist Bank CIMB Niaga

Related Posts

News Update

Top News