Investasi Emas Syariah: Aman Secara Finansial dan Spiritual
Tidak berhenti di situ. BSya pun menangkap tren dan minat masyarakat terhadap investasi emas lewat fitur pembiayaan emas iB. Skema ini memungkinkan nasabah memiliki emas logam mulia ANTAM, dengan gramasi mulai dari kepingan 5 gram sampai 100 gram, sesuai prinsip syariah, yakni menggunakan akad murabahah (jual beli).
Sehingga, pembiayaan emas berbasis syariah ini bukan sekadar membeli atau menabung emas, tetapi juga memastikan transaksinya halal sesuai syariat Islam. Dengan begitu, nasabah dapat merasa aman secara finansial sekaligus tenang secara spiritual.
Pembiayaan emas iB BCA Syariah pun tercatat melonjak signifikan 241,7 persen secara tahunan atau mencapai Rp304 miliar pada Mei 2025. Jumlah ini mengambil porsi 17,8 persen dari total pembiayaan konsumer pada periode tersebut, yang mencapai Rp1,7 triliun. Pertumbuhan ini tak lepas dari kemudahan akses pembiayaan emas melalui aplikasi BSya.
”Aplikasi BSya sangat mendukung kenaikan pembiayaan emas. Jadi, BSya ini berjalan beriringan dengan produk emas, sekaligus dilengkapi program loyalty untuk semakin mendorong nasabah bertransaksi,” ujar Direktur Teknologi BCA Syariah, Lukman Hadiwi, beberapa waktu lalu.
Baca juga: OJK Beberkan Faktor Pendorong Penggunaan M-Banking di Tiap Generasi, Apa Saja?
Di tengah kesibukan era digital, BSya memperkaya layanannya dengan fitur sederhana namun bermakna, yaitu jadwal salat dan penunjuk arah kiblat. Fitur ini mempertegas identitas BSya sebagai “teman harian” yang mengingatkan pada dimensi spiritual.
Pengingat salat dan kiblat hadir sebagai jeda yang menuntun kembali nasabahnya pada esensi ibadah. Sebuah ruang kecil untuk “bercengkerama” dengan Sang Khalik di sela rutinitas dunia.
Dari Cashless Society ke Care Society: Menyulam Nilai Maqashid Syariah
BSya menghadirkan wajah baru perbankan digital. Jika selama ini teknologi hanya mendorong lahirnya cashless society–masyarakat tanpa uang tunai yang serba praktis–maka BSya mencoba melangkah lebih jauh: merawat lahirnya care society, ekosistem digital yang tumbuh dengan kepedulian.
Di sinilah maqashid syariah menemukan relevansinya. Karena, setiap fitur BSya tidak semata mengatur soal halal–haram transaksi, melainkan menjaga kemaslahatan dari sisi agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta.
Misalnya, layanan zakat dan wakaf secara digital menjadikan layar ponsel sebagai pintu amal jariah. Setoran haji mengubah aplikasi menjadi gerbang ibadah. Pembiayaan emas memberi tujuan keuangan yang sehat dan halal. Tak lupa, jadwal ibadah salat mengingatkan manusia, akan tujuan hidupnya di dunia.
Baca juga: 30 Pengusaha Perempuan Unjuk Gigi di WEpreneur 3 by BCA Syariah 2025
BSya berhasil membuktikan bahwa inovasi digital bisa membuka jalan untuk mewujudkan maqashid syariah dalam keseharian, menautkan modernitas dengan keberkahan. Karena sebaik-baiknya manusia, adalah bermanfaat untuk lainnya.
Seperti firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah [2]:261: “Perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (*) Ayu Utami









