Strategi UOB Bantu Generasi Penerus Bisnis Keluarga Tembus ASEAN

Strategi UOB Bantu Generasi Penerus Bisnis Keluarga Tembus ASEAN

Jakarta – Tantangan regenerasi dalam bisnis keluarga masih menjadi pekerjaan rumah besar di Indonesia. Menyikapi hal ini, UOB Indonesia resmi meluncurkan The Business Circle, sebuah inisiatif yang menyasar generasi penerus perusahaan keluarga agar siap menghadapi perubahan zaman, menjalin koneksi strategis, dan mengelola usaha secara berkelanjutan.

Program ini tak hanya menjadi wadah berbagi pengalaman, tetapi juga sarana untuk membangun jejaring bisnis lintas negara ASEAN.

Melalui forum diskusi bersama pemimpin bisnis, kunjungan pasar, serta sesi pembelajaran tentang transformasi digital, kecerdasan buatan (AI), dan keberlanjutan, UOB berupaya mendampingi generasi muda dalam menyongsong kepemimpinan bisnis keluarga.

Setelah sebelumnya diluncurkan di Singapura, Thailand, dan Malaysia, The Business Circle kini resmi hadir di Indonesia.

Baca juga: UOB Indonesia Luncurkan The Business Circle, Mari Intip Manfaatnya!

Dalam peluncuran perdananya di Jakarta pada Kamis, 24 Juli 2025, sebanyak 150 peserta generasi penerus dari berbagai kota di Indonesia telah mendaftar. Secara keseluruhan, inisiatif ini telah menjangkau lebih dari 1.100 anggota di kawasan ASEAN.

Pada tahun 2024 saja, UOB mencatat telah bermitra dengan lebih dari 330 perusahaan dalam membantu para penerus bisnis keluarga untuk menjawab tantangan pengelolaan usaha yang kian kompleks, sekaligus membuka peluang baru di pasar regional.

Mayoritas Nasabah UOB adalah Pelaku Bisnis Keluarga

Wholesale Banking Director UOB Indonesia, Harapman Kasan, menegaskan bahwa fokus pada bisnis keluarga bukanlah tanpa alasan. Mayoritas nasabah UOB berasal dari kelompok ini, yang sekaligus menjadi motor penggerak ekonomi nasional.

Harapman juga mengungkapkan, Indonesia memiliki komunitas bisnis keluarga yang sangat dinamis, dimana sekitar 95 persen dari perusahaan tercatat di bursa merupakan bisnis keluarga, dan mereka berkontribusi hampir 53 persen terhadap PDB nasional.

“Kita lihat bank kita akan tumbuh kalau nasabah kita juga tumbuh berkelanjutan. Jadi, bisnis kita itu adalah refleksi dari nasabah kita sebenarnya,” ujar Harapman dalam acara konferensi pers “UOB Business Circle ASEAN Next: the Future of Business Launch” di Jakarta, Kamis, 24 Juli 2025.

Baca juga: Studi UOB 2025: Optimisme Pelaku Usaha Indonesia Turun 90 Persen

Ia lebih lanjut memaparkan, survei dari Family Business Institute menunjukkan, hanya 30 persen bisnis keluarga yang tetap berlanjut di generasi kedua. Lalu, hanya 12 persen bisnis keluarga yang tetap berlanjut pada generasi ketiga.

“Artinya, bisnis keluarga itu either tutup maupun dijual, atau tidak exist lagi. Dari sini kita berpikir bagaimana kita bisa berpartisipasi untuk membantu nasabah kita, sehingga kita bisa tumbuh bersama,” sebutnya.


Tiga Pilar Pendampingan: Koneksi, Pengalaman, dan Digitalisasi

UOB Indonesia meluncurkan The Business Circle di Jakarta, Kamis, 24 Juli 2025.
UOB Indonesia meluncurkan The Business Circle di Jakarta, Kamis, 24 Juli 2025. (Foto: Steven Widjaja)

Harapman menerangkan, The Business Circle membantu pelaku bisnis keluarga melalui tiga konsep. Pertama, konektivitas yang menghubungkan antara satu nasabah dengan yang lain dalam lingkup nasional maupun regional ASEAN, untuk membuka peluang partnership.

Kedua, sesi sharing pengalaman masing-masing generasi penerus dari para pelaku bisnis keluarga dalam mengelola bisnis di tengah dinamika perekonomian. Dan ketiga, sesi pelajaran terkait digitalisasi yang menjadikan bisnis tak hanya bertahan, tapi juga berkembang secara berkelanjutan.

“Apalagi UOB ada di 470 kota. Kita termasuk bank regional, tapi ada di hampir semua benua. Tentunya hal ini akan memberikan peluang-peluang dan learning bagi nasabah kita, sehingga mereka jadi bisa lebih kompetitif untuk ke depannya,” tuturnya.

Baca juga: Bank DBS dan UOB Indonesia Kucurkan Pinjaman Rp6,7 T untuk Bangun Pusat Data di Batam

Di lain pihak, Head of Commercial Banking UOB Indonesia, Fenny Wiratama mengungkapkan beberapa kriteria untuk bisa menjadi anggota The Business Circle. Yang mana, untuk bisa menjadi anggota The Business Circle, seorang individu perlu terlebih dahulu menjadi nasabah UOB.

“Keanggotaan dari The Business Circle ini untuk invitation only, jadi hanya untuk yang terundang. Serta, terbuka untuk para nasabah Bank UOB Indonesia,” ucapnya.

Di samping itu, mereka harus adalah generasi penerus dari bisnis keluarga, yang telah berada dalam posisi kepemimpinan di perusahaan, maupun yang masih dalam tahapan persiapan menjadi penerus dari suatu bisnis atau perusahaan keluarga.

Baca juga: Presiden Prabowo Perintahkan Penghapusan Kuota Impor, Ini Alasannya

Pihaknya pun akan selalu berupaya mengundang atau memperluas jumlah anggota The Business Circle di Indonesia.

“Ke depan, kami berharap akan semakin banyak generasi penerus yang bisa mempersiapkan diri secara profesional dan komprehensif. Sehingga, kita bisa bersama membantu perekonomian Indonesia,” pungkas Fenny. (*) Steven Widjaja

Halaman12

Related Posts

News Update

Netizen +62