Tiga Pilar Pendampingan: Koneksi, Pengalaman, dan Digitalisasi

Harapman menerangkan, The Business Circle membantu pelaku bisnis keluarga melalui tiga konsep. Pertama, konektivitas yang menghubungkan antara satu nasabah dengan yang lain dalam lingkup nasional maupun regional ASEAN, untuk membuka peluang partnership.
Kedua, sesi sharing pengalaman masing-masing generasi penerus dari para pelaku bisnis keluarga dalam mengelola bisnis di tengah dinamika perekonomian. Dan ketiga, sesi pelajaran terkait digitalisasi yang menjadikan bisnis tak hanya bertahan, tapi juga berkembang secara berkelanjutan.
“Apalagi UOB ada di 470 kota. Kita termasuk bank regional, tapi ada di hampir semua benua. Tentunya hal ini akan memberikan peluang-peluang dan learning bagi nasabah kita, sehingga mereka jadi bisa lebih kompetitif untuk ke depannya,” tuturnya.
Baca juga: Bank DBS dan UOB Indonesia Kucurkan Pinjaman Rp6,7 T untuk Bangun Pusat Data di Batam
Di lain pihak, Head of Commercial Banking UOB Indonesia, Fenny Wiratama mengungkapkan beberapa kriteria untuk bisa menjadi anggota The Business Circle. Yang mana, untuk bisa menjadi anggota The Business Circle, seorang individu perlu terlebih dahulu menjadi nasabah UOB.
“Keanggotaan dari The Business Circle ini untuk invitation only, jadi hanya untuk yang terundang. Serta, terbuka untuk para nasabah Bank UOB Indonesia,” ucapnya.
Di samping itu, mereka harus adalah generasi penerus dari bisnis keluarga, yang telah berada dalam posisi kepemimpinan di perusahaan, maupun yang masih dalam tahapan persiapan menjadi penerus dari suatu bisnis atau perusahaan keluarga.
Baca juga: Presiden Prabowo Perintahkan Penghapusan Kuota Impor, Ini Alasannya
Pihaknya pun akan selalu berupaya mengundang atau memperluas jumlah anggota The Business Circle di Indonesia.
“Ke depan, kami berharap akan semakin banyak generasi penerus yang bisa mempersiapkan diri secara profesional dan komprehensif. Sehingga, kita bisa bersama membantu perekonomian Indonesia,” pungkas Fenny. (*) Steven Widjaja









