Daya Beli Melemah, Ini Rekomendasi Kebijakan Strategis dari Perbanas
Page 4

Daya Beli Melemah, Ini Rekomendasi Kebijakan Strategis dari Perbanas


Rekomendasi Kebijakan

Sebagai penutup, Perbanas menegaskan kembali pentingnya kebijakan yang konsisten dan kredibel untuk memulihkan kepercayaan, khususnya dari Kelas Menengah Atas yang daya belinya tengah melemah.

Stabilitas ekspektasi ekonomi harus menjadi prioritas, seiring dengan upaya meningkatkan efisiensi pembiayaan ke sektor-sektor prioritas yang mendukung transformasi ekonomi nasional.

Baca juga: Utang Luar Negeri Perbankan RI Tembus USD33,94 Miliar di Mei 2025

Terdapat beberapa langkah-langkah yang dapat ditempuh:

Pertama, dalam konteks kebijakan fiskal, khususnya terkait belanja APBN dan APBD mesti dialokasikan bagi sektor-sektor yang dapat menstimulus ekonomi, khususnya merangsang agar daya beli masyarakat kembali bergairah.

Kedua, investasi yang dilakukan oleh BUMN dan Danantara mesti didorong lebih lanjut, khususnya ke sektor-sektor produktif, padat karya, dan strategis. Hal ini akan dapat berfungsi sebagai sinyal untuk merangsang investasi swasta juga untuk bergerak menyokong investasi-investasi tersebut.

Ketiga, memberikan insentif khusus ke sektor-sektor yang sedang terpukul, baik karena penurunan daya beli atau perang dagang yang dilakukan oleh Trump. Kebijakan ini penting sebagai buffer jangka pendek atas berbagai guncangan yang terjadi, khususnya yang di luar kontrol mereka.

Keempat, perbankan mesti memanfaatkan mulai menurunnya suku bunga untuk ekspansi kredit. Dapat dimulai dari sektor-sektor dengan prospek pertumbuhan tinggi dan searah dengan prioritas kebijakan Pemerintah saat ini dan masa datang.

Baca juga: Bos BI Dorong Penurunan Suku Bunga Kredit Perbankan

Selain itu, kebijakan berbasis data menjadi semakin krusial. Perbanas mendorong integrasi data keuangan rumah tangga secara nasional untuk memperkuat akurasi dalam perumusan kebijakan.

Bantuan sosial pun disarankan agar ditautkan langsung dengan aktivitas produktif dan dilengkapi sistem pemantauan yang ketat agar manfaatnya lebih nyata dan terarah.

Dengan pendekatan yang adaptif, selektif, dan kolaboratif, Perbanas optimistis sektor perbankan Indonesia akan tetap menjadi pilar utama dalam menjaga ketahanan ekonomi sekaligus mempercepat pergeseran menuju struktur ekonomi yang lebih inklusif, tangguh, dan berkelanjutan. (*)

Related Posts

News Update

Netizen +62