Jakarta – Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akibat pernyataan Presiden Donald Trump yang meminta The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan.
Pengamat pasar uang sekaligus Presiden Direktur Doo Financial Futures, Ariston Tjendra, mengatakan nilai tukar regional pada pagi ini rata-rata mengalami penguatan terhadap dolar AS, termasuk rupiah yang juga berpotensi menguat.
“Indeks dolar AS pagi ini bergerak lebih rendah dari pekan lalu, bergerak di kisaran 98, dari sebelumnya di atas 99,” kata Ariston, Senin, 21 April 2025.
Baca juga: Rupiah Diproyeksi Berada di Level Rp16.800-Rp17.000 per Dolar AS
Ariston menyebut tekanan terhadap dolar AS dipengaruhi oleh persepsi negatif pasar atas pernyataan Trump yang meminta bank sentral AS untuk memangkas Fed Funds Rate (FFR).
“Pernyataan Trump ini dianggap mengintervensi tugas Bank Sentral yang bisa berdampak buruk ke perekonomian AS,” ungkapnya.
Selain itu, dampak negatif dari kenaikan tarif terhadap perekonomian AS, yang menyebabkan meroketnya harga barang konsumsi, turut mendorong pelemahan dolar AS.
Baca juga: Jaga Stabilitas Rupiah, BI Diproyeksi Akan Tahan Suku Bunga di Level 5,75 Persen
Ariston memperkirakan rupiah akan menguat di kisaran Rp16.700 per dolar AS hari ini.
“Potensi penguatan ke arah Rp16.700, dengan resisten di kisaran Rp16.830 per dolar AS hari ini,” pungkasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra