Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan rencana besar pemerintahannya di bidang pendidikan, yaitu pembangunan minimal 100 sekolah berasrama setiap tahun. Program ini ditujukan khusus bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu, sebagai bagian dari upaya memutus rantai kemiskinan.
“Saya akan membangun minimal 100 setiap tahun sekolah berasrama untuk keluarga yang paling tidak mampu, karena saya bertekad untuk memutus rantai kemiskinan. Kalau bapaknya pemulung, anaknya tidak boleh jadi pemulung,” tegas Prabowo, dalam acara halalbihalal bersama Purnawirawan TNI AD dan keluarga besar TNI-Polri di Balai Kartini, Jakarta, Selasa, 6 Juni 2025.
Prabowo menjelaskan bahwa sekolah berasrama ini akan memprioritaskan peserta didik dari keluarga dengan latar belakang ekonomi terbawah. Verifikasi calon peserta didik akan menggunakan data dari Kementerian Sosial, Kementerian PAN-RB, dan Badan Pusat Statistik.
“Karena mereka yang punya data adalah mengecek rumah tinggal keluarga tersebut,” ungkapnya.
Baca juga: Ekonomi Hanya Tumbuh 4,87 Persen: Presiden Prabowo Perlu Regain Trust dari Pasar dan Masyarakat
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menampilkan profil Naila, seorang anak dari keluarga berpenghasilan kurang dari Rp1 juta per bulan, sebagai contoh penerima manfaat program ini. Ia menegaskan bahwa perjuangannya adalah untuk mengubah nasib anak-anak seperti Naila.
“Sisa hidup saya, perjuangan saya adalah untuk mengubah nasib Naila-Naila di Indonesia,” ujarnya penuh semangat.
Target 53-55 Sekolah Beroperasi pada 2025
Prabowo turut menyampaikan bahwa 53 hingga 55 sekolah berasrama pertama ditargetkan mulai beroperasi pada Juli 2025. Program ini menjadi langkah konkret pemerintah dalam memutus rantai kemiskinan antargenerasi.
“Kita harus berani. Siapa berani menang, berani benar, berhasil. Berani dulu, baru benar. Setelah berani benar, baru berhasil. Harus berani dulu. Kalau tidak berani, kita tidak bisa dapat apa-apa,” ucap Presiden.
Baca juga: Presiden Prabowo Klaim Program Makan Bergizi Gratis Berhasil 99,99 Persen
Prabowo menegaskan pentingnya keberanian, keteguhan tekad, dan pemerintahan yang bersih serta berpihak pada rakyat kecil. Menurutnya, hanya dengan keberanian dan pemerintahan yang antikorupsi, anak-anak seperti Naila dapat memiliki masa depan yang lebih baik.
“Hanya dengan keberanian, hanya dengan tekad, hanya dengan keyakinan, dan hanya dengan tekad untuk memimpin suatu gerakan pemerintahan bersih, pemerintah yang anti-korupsi, pemerintah yang bisa menyelamatkan kekayaan negara, Naila-Naila akan punya masa depan yang baik,” pungkasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra