Jakarta – PT NEC Indonesia (NEC Indonesia) mengajak sektor transportasi dan logistik di Indonesia untuk merangkul transformasi digital pada NEC Industry 4.0 Web Summit pada 26 Agustus 2021. Dengan mengusung tema “Digital Experience in Transportation Solutions”, acara ini menghadirkan Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi sebagai pembicara utama.
Banyak kota besar di seluruh dunia saat ini menghadapi masalah kemacetan lalu lintas karena kurangnya sistem angkutan massal yang efisien. Selain itu, kota-kota besar seperti Jakarta menghadapi tantangan dari urbanisasi yang cepat dan peningkatan populasi.
Akibatnya, infrastruktur transportasi umum yang ada menjadi lebih tidak dapat diandalkan dan penuh sesak, menyebabkan masyarakat memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor atau mobil yang menambah kepadatan jalan di Jakarta.
“Transformasi digital merupakan kebutuhan bagi transportasi modern, termasuk perusahaan yang bergerak di bidang transportasi. Hal ini membutuhkan penggabungan solusi teknologi digital yang inovatif untuk diperkenalkan di sektor transportasi. Hal ini diikuti dengan pengembangan dan pengoperasian sistem transportasi yang cerdas,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kamis, 9 September 2021.
Menyadari kebutuhan akan sistem transportasi pintar yang aman, terjamin, dan lancar, NEC Indonesia telah mengembangkan portofolio solusi yang dapat membantu pemerintah mengelola kemacetan lalu lintas menggunakan teknologi seperti AI dan IoT.
Mulai dari fleet management system bagi perusahaan penyedia layanan transportasi bus, ticket clearing system yang memungkinkan penumpang hanya cukup satu kali tap in dan tap out dalam satu rute perjalanan walaupun berganti moda transportasi, teknologi pengenalan wajah (face recognition) sebagai pengganti tiket fisik yang dapat terintegrasi dengan sistem Account Based Ticketing (ABT), hingga teknologi AI yang dapat menganalisa perilaku supir dalam mengemudi.
“Sistem transportasi pintar NEC dapat digunakan di berbagai sektor, termasuk penerbangan, kereta api, dan jalan raya. Solusi transportasi kami telah diterapkan oleh otoritas lokal di seluruh dunia yang meningkatkan infrastruktur mereka dengan tujuan meningkatkan pengalaman transportasi umum secara keseluruhan dan mendorong masyarakat untuk meninggalkan kendaraan mereka di rumah serta beralih kepada transportasi umum,” jelas Joji Yamamoto, Presiden Direktur, NEC Indonesia.
Rudi Rusdiah, Ketua, Big Data & AI Association (ABDI), dan moderator diskusi panel selama Webinar, mengatakan, masa pandemi Covid-19 dapat menjadi pendorong untuk mempercepat transformasi digital di industri transportasi dan logistik, sebagai salah satu sektor terpenting selama pandemi.
“Inisiatif dalam mengeksplorasi dan memanfaatkan teknologi digital baru, seperti Artificial Intelligence (AI), Block Chain, Big Data, dan Internet of Things (IoT) harus dilakukan untuk merevolusi dan mendorong integritas teknologi digital di proses bisnis transportasi,” tambah Rudi.
Web Summit sendiri menampilkan berbagai pembicara terkemuka, antara lain Siti Choiriana, Director of Courier and Logistic Business, PT POS Indonesia, David Santoso, Vice Chief of ORGANDA, R&D Technology, David Herman Jaya, Chairman of the Board of Trustees ASKARINDO, Richard Duggan, General Manager of Critical Infrastructure, Smart Transport and IoT Business, NEC Australia, dan Dirk Pieter Siegers, Assistant General Manager, NEC Indonesia.
Lebih dari 480 peserta dari industri transportasi dan lainnya menghadiri acara yang diselenggarakan bersama oleh NEC Indonesia, Juniper dan Big Data & AI Association (ABDI). (*)