Jakarta – PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) mengantongi pendanaan sebesar USD55 juta dari tiga lembaga keuangan pembangunan Eropa, yakni Swefund (Swedia), Finnfund (Finlandia), dan BIO (Belgian Investment Company for Developing Countries).
Rinciannya, Swedfund berkontribusi USD25 juta. Sementara Finnfund dan BIO masing-masing USD15 juta. Dana tersebut merupakan bagian dari fasilitas sindikasi lebih besar, hingga USD199 juta, yang dipimpin oleh International Finance Corporation (IFC), anggota Kelompok Bank Dunia.
Pendanaan dari investor global itu akan digunakan untuk mempeluas akses permodalan bagi perempuan pelaku usaha mikro di pedesaan. Sejak 2010, Amartha sendiri sudah melayani lebih dari 3,3 juta UMKM di pedesaan.
“Kerja sama dari tiga sovereign fund dari Eropa ini merupakan bukti bahwa investor asing telah menyadari potensi besar yang dimiliki segmen akar rumput. Amartha berkomitmen memfasilitasi pendanaan ini untuk jutaan UMKM di Indonesia,” jelas Andi Taufan Garuda Putra, Founder & CEO Amartha dalam keterangan resmi, Selasa, 17 Juni 2025.
Baca juga: Jadi Salah Satu Pionir Pelapor SLIK OJK, Pindar KTAKilat Lakukan Hal Ini
Meski menjadi kontributor utama perekonomian nasional, banyak pelaku UMKM masih kesulitan mengakses pembiayaan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, hingga Februari 2025, kredit UMKM hanya tumbuh 2,1 persen year on year (yoy).
Masuknya investasi dari luar negeri diharapkan mendorong pertumbuhan pembiayaan bagi UMKM. “Dibutuhkan tata kelola yang pruden untuk bisa meyakinkan investor asing bergabung dan menyalurkan pendanaan,” lanjut Taufan.
Amartha, lanjutnya, fokus menerapkan tata kelola yang baik, mulai dari penerapan mitigasi risiko, ethical lending, dan pengembangan ekosistem keuangan digital terintegrasi.
Sementara, Jane Niedra, Direktur Investasi Inklusi Keuangan Swedfund mengatakan, investasi Swedfund akan membantu Amartha untuk menjangkau perempuan di pedesaan dengan pembiayaan yang bertanggung jawab, guna memperkuat stabilitas dan pertumbuhan ekonomi lokal.
Adapun Finnfund menggarisbawahi inovasi Amartha dalam mengembangkan aplikasi digital bernama AmarthaFin, yang bertujuan membuka akses masyarakat di daerah layanan keuangan secara lebih luas.
Baca juga: AFPI Ungkap Tantangan Gaet Peminjam Baru di Pindar
“Baru-baru ini, Amartha mengembangkan aplikasi baru bernama AmarthaFin, yang memungkinkan nasabahnya menjadi pemberi pinjaman mikro bagi anggota kelompok lainnya. Melalui AmarthaFin, peminjam dapat memperoleh penghasilan tambahan,” kata Ulla-Maija Rantapuska, Senior Investment Manager di Finnfund.
Sedangkan, CEO BIO, Joris Totté, menekankan pentingnya alat keuangan digital, sebagaimana dilakukan di Amartha melalui kerja sama dengan pihak ketiga untuk PPOB.
“Pembayaran digital dan e-wallet adalah kunci inklusi keuangan di daerah terpencil yang minim akses ke layanan perbankan tradisional,” tegasnya. (*) Ari Astriawan










