Jakarta - Komisi XI DPR RI melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) kepada Calon Wakil Ketua Dewan Komisioner (DK) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Doddy Zulverdi pada Rabu, 2 Juli 2025.
Dalam paparannya di hadapan anggota Komisi XI DPR, Doddy menyampaikan visi misinya untuk mewujudkan LPS sebagai penjamin simpanan dan polis asuransi serta penjaga stabilitas keuangan Indonesia yang kredibel.
Menurut Doddy, terdapat enam key direction bagi LPS yang perlu dikembangkan untuk menjawab tantangan dan potensi penguatan pada area kebijakan. Di antaranya optimalisasi fungsi resolusi bank, implementasi program penjaminan polis asuransi, serta pengelolaan keuangan yang prudent dan bertatakelola.
Kemudian, mengedepankan prinsip integritas dan kepatuhan dalam pelaksanaan tugas, transformasi organisasi dan membangun SDM yang memiliki kepemimpinan adaptif, serta adaptasi terhadap perkembangan teknologi dan inovasi pada industri keuangan.
Baca juga: Mencari Sosok Komisioner LPS, Barisan Depan Penjaga Stabilitas Sistem Keuangan
Dalam mewujudkan enam key direction tersebut, Doddy mengajukan dua strategi penguatan yang akan dilaksanakan dalam lima tahun ke depan. Pertama, di area kebijakan. Doddy akan memperkuat fungsi penjamin simpanan dan fungsi resolusi bank.
“LPS perlu merancang pendekatan yang lebih komperhensif melalui penguatan intervensi dini serta melalukan simulasi berkala terhadap berbagai metode resolusi yang tersedia," ujar Doddy dalam Fit and Proper Test di Komisi XI DPR RI, Rabu, 2 Juli 2025.
Kemudian, lanjut Doddy, memastikan implementasi program penjaminan polis asuransi sesuai roadmap. Sehingga, kata Doddy, penguatan organisasi, pemenuhan kebutuhan SDM, dan peningkatan potensi pegawai di bidang asuransi perlu ditingkatkan.
“LPS perlu mereview dan menyempurnakan blueprint sistem informasi dan serta mengembangkan infrasturktur guna mendukung kebutuhan pengelolaan polis asuransi,” tambahnya.
Baca juga: Calon Wakil Ketua DK LPS Diminta Siap Hadapi Risiko Gagal Bayar
Kedua, di area kelembagaan. Doody menyebutkan, diperlukan pengelolaan keuangan yang prudent dan bertatakelola, mengedepankan prinsip integrated risk base internal audit dalam pelaksanaan tugas, transformasi organisasi dan membangun SDM yang memiliki kepemimpinan adaptif, dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi dan inovasi pada industri keuangan.
“Strategi penguatan LPS ke depan merupakan respons menyeluruh terhadap perluasan mandat dan juga peningkatan kompleksitas sistem keuangan nasional,” tandasnya.
Profil Doddy Zulverdi...
Doddy memulai kariernya di Bank Indonesia sejak 1993. Saat ini, Doddy menjabat sebagai Asisten Gubernur, Kepala Departemen Manajemen Strategis dan Tata Kelola di Bank Indonesia dengan periode menjabat tahun 2025.
Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur pada tahun 2024.
Kemudian, Doddy juga pernah menjadi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Utara pada 2022-2023 dan Kepala Departemen Internasional pada 2018-2022 dan Kepala Departemen Pengelolaan Moneter pada tahun 2015-2018.
Selain karier yang moncer, Doddy memiliki sertifikasi keahlian, seperti Economic Analysis for Central Banks yang diselenggarakan oleh Central Banking Publication U.K pada 2009 dan sertifikasi Balance of Payment and Internasional Investment Position Manual yang diselenggarakan oleh IMF Institute Singapore pada 2008.
Mengenai pendidikan, pria kelahiran Bandung tahun 1969 ini menempuh pendidikan sarjana di Bidang Ilmu Ekonomi & Studi Pembangunan Universitas Padjadjaran pada 1991. Kemudian, Doddy melanjutkan studi magisternya di Columbia University dan mendapatkan gelar Master di Bidang Economics Policy Management pada 1998. (*)
Editor: Galih Pratama










