Jakarta – Banjir menjadi kado awal tahun yang membuat suprise banyakorang. Pasalnya, tidak hanya Jakarta, luar Jakarta seperti Bandung dan Surabaya serta beberapa kota besar lainnya pun mengalami Banjir tahun baru.
Banjir yang terjadi pada awal tahun kemarin akibat dari curah hujan tinggi. Meski kini genangan air sudah surut, warga harus tetap waspada. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Puncak curah hujan tinggi sendiri dikabarkan akan terjadi pada Februari dan Maret mendatang. Untuk itu, warga diharapkan untuk hari-hati, dan mengamati informasi yang diberikan BMKG sebagai deteksi dini , khususnya bagi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan maupun yang akan melintasi ruas jalan yang rentan dilanda banjir.
Asuransi Asra menjadi salah satu asuransi yang banyak terjun langsung pada banjir kemarin. Dengan layanan Garda Siaga, Asuransi Astra banyak membantu menderek mobil-mobil yang terkena banjir. Untuk itu, SVP Communication, Event, & Service Management Asuransi Astra, L. Iwan Pranoto menyarankan agar para pengendara tetap berhati-hati saat hendak melintasi jalan yang tergenang air cukup tinggi. Iwan pun berbagi tips menghadapi banjir.
Melintasi genangan dapat menimbulkan masalah pada kendaraan. “Risiko yang paling sering terjadi adalah engine water hammer”tuturnya. Apakah engine water hammer?
Engine water hammer atau hydrolocking merupakan kondisi mesin mobil mati mendadak alias mogok yang disebabkan masuknya air ke dalam ruang bakar melalui air intake. Kondisi tersebut menimbulkan tekanan besar di ruang silinder oleh piston yang dapat menyebabkan bengkoknya stang piston, rusaknya ring piston, dinding silinder, hingga melengkungnya head silinder.
Saat melewati genangan, terang Iwan, sebaiknya pastikan ketinggian genangan air setidaknya 30 cm di bawah air intake, sehingga aman dan tidak menyedot air.
Langkah selanjutnya adalah injak gas secukupnya dan jangan menggunakan putaran mesin tinggi agar air tidak masuk ke saluran pembuangan gas atau knalpot.“Cara terbaik agar terhindar dari engine water hammer ini adalah menghindari genangan tersebut. Jika belum terlanjur melintas, sebaiknya segera putar balik dan lewat jalan lain. Jangan pernah memaksakan diri apalagi sengaja menerjang genangan. Kalau sudah mogok, risikonya akan lebih besar,” ujar Iwan.
Selain dapat mengurangi performa mesin mobil, merujuk pada Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI) Bab II pasal 3 ayat 4 yang berbunyi “Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian, kerusakan dan atau biaya atas Kendaraan Bermotor dan atau tanggung jawab hokum terhadap pihak ketiga jika dikemudikan secara paksa walaupun secara teknis kondisi kendaraan dalam keadaan rusak atau tidak laik jalan”. Artinya,kerusakan mesin akibat kedua kejadian tersebut juga merupakan jenis kejadian yang dikecualikan sehingga tidak akan bisa diklaim;
Iwan menuturkan, perhatikan selalu kondisi jalan yang akan dilalui. Selain itu, tingkatkan proteksi kendaraan dengan perluasan jaminan. Dalam produk Garda Oto, produk asuransi mobil dari Asuransi Astra, memiliki perluasan jaminan untuk bencana alam. Sehingga, Anda bisa klaim kerusakan yang disebabkan bencana alam seperti banjir. Jika mobil Anda sudah terlindungi dengan perluasan perlindungan banjir, sebaiknya tidak menerjang banjir dan tidak menyalakan mobil yang terendam air sebelumnya.
“Nah, bagi pelanggan Garda Oto, bila mobil Anda terendam banjir dan membutuhkan layanan darurat bisa segera menghubungi call center Garda Akses 24 jam di nomor 1500112 untuk mendapat penanganan dari petugas Garda Siaga secara gratis” pungkasnya.