LoI sebagai Komitmen Jangka Panjang

Managing Director Napindo, Arya Seta, menilai penandatanganan LoI ini sebagai bentuk komitmen bersama menuju industri peternakan yang lebih modern dan berdaya saing.
“Dengan dukungan dan keterlibatan aktif Ditjen PKH Kementan RI di Indo Livestock 2026 mendatang, kami yakin acara ini akan semakin memperkuat upaya kita bersama,” tutur Arya.
Baca juga: Jurus GRP Dukung Inovasi Baja dan Keberlanjutan Industri RI
Ia berharap kemitraan ini dapat mendorong investasi dan kerja sama bisnis domestik maupun internasional di sektor peternakan dan kesehatan hewan.
Indo Livestock sendiri telah menjadi platform vital di Asia Tenggara sejak 2002.
“Kami sangat antusias menyambut kolaborasi ini dan berharap penandatanganan Letter of Intent (Surat Kesepakatan Awal) ini menjadi langkah awal menuju kesuksesan besar Indo Livestock 2026 Expo & Forum,” tambahnya.
Kampanye Gizi Lewat Gerakan SDTI 2025
Tak hanya soal bisnis, Napindo dan Ditjen PKH juga menggagas Gerakan Sosialisasi SDTI (Susu, Daging, Telur, dan Ikan) sebagai bentuk dukungan terhadap kampanye gizi nasional.
Mengusung tema “Fondasi Gizi Anak Indonesia,” kegiatan ini menyasar orang tua, guru, pemuda, dan pelajar dengan pesan pentingnya pola makan sehat dan konsumsi protein hewani.
Prosesi simbolik berupa minum susu dan makan telur serta ayam diikuti oleh siswa SD hingga mahasiswa dari Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia (ISMAPETI).
Aksi tersebut menjadi pembuka kegiatan utama SDTI Fun yang digelar pada Jumat, 4 Juli 2025.
Baca juga: MBG di Kota Baubau, Anak Makan Gratis Ibu Memasak









