Jakarta – Sebagai Bank yang berfokus pada sektor Gig Economy, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) akan terus memberikan layanan prima bagi para Gig Workers, BRI Agro akan menginisiasi Community Branch, terutama untuk melayani komunitas ekonomi sektor informal (gig economy) dan agen-agen fintech di beberapa area untuk membangun infrastruktur digital bagi sektor gig economy dengan melalui customer experience yang koheren.
Direktur Utama BRI Agro, Kaspar Situmorang mengatakan, bahwa Community Branch yang dimiliki BRI Agro akan berperan penting untuk aktivitas pembukaan Rekening Tabungan Digital bagi para Gig Economy Workers. “Dengan adanya Rekening Tabungan Digital, maka para pekerja Gig Economy Workers akan dimudahkan dalam melakukan aktivitas saving, transaksi, serta mereka dapat mengatur keuangan sesuai kebutuhan mereka,” ungkap Kaspar di Jakarta, Kamis (25/6/2021).
Gig Economy ini memiliki potensi yang baik, hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah pekerja Gig Economydibanding tahun lalu. “Hingga saat ini terdapat 46 Juta pekerja Gig Economy, jumlah ini meningkat 27% dibandingkan tahun lalu bisa dibilang Gig Economy ini adalah the new UMKM. Community Branch ini juga akan memudahkan kolaborasi antara BRI Agro dengan agen yang sudah bekerja sama, karena nantinya pembukaan Tabungan Digital BRI Agro, serta aktivitas transaksi lainnya dapat dilakukan di agen tersebut,” ujar Kaspar lagi.
Selain untuk mendukung Gig Economy, sebagai House of Fintech and Home for Gig Economy, Community Branch ini akan membantu pekerja para agen dari Fintech yang bekerja sama dengan BRI Agro untuk memenuhi kebutuhan saving dan transaksi para mitranya dengan pendekatan O2O (Online To Offline), seperti yang saat ini BRI Agro lakukan dengan Payfazz.
Sembari menyelesaikan proses akuisisi iGrow oleh LinkAja, di mana proses tersebut akan membuka peluang BRI Agro untuk meningkatkan sinergi dengan LinkAja. “Selain dengan Payfazz kami juga sedang menjajaki kerja sama dengan iGrow untuk layanan perbankan digital. Dengan model B2B2C kami harapkan dapat menunjang aktivitas saving serta transaksi di Rekening Tabungan Digital BRI Agro nantinya,” tambah Kaspar.
Dengan adanya Community Branch BRI Agro dapat lebih unggul untuk tetap fokus pada layanan digital. “Transformasi Digital BRI Agro, akan menyasar para Gig workers dari setiap level masyarakat, oleh karena itu tetap dibutuhkan Community Branch untuk mengedukasi para Gig workers untuk melakukan aktivitas saving, lending serta transaksi secara digital sesuai dengan aspirasi BRI Agro yaitu menjadi The Best Digital Bank forAgri and Beyond by Becoming House of Fintech and Home for Gig Economy di Indonesia,” tutup Kaspar. (*)