Emiten dengan Dampak Sedang
- PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) berdampak sedang karena ARCI menghasilkan dore dari Toka Tindung sehingga kebijakan bea keluar meningkatkan tekanan biaya dan margin. Dampak dapat ditekan dengan memperbesar porsi penjualan domestik atau meningkatkan proses hilirisasi.
- PT J Resources Asia Pacific Tbk (PSAB) berdampak moderat, Perseroan memproduksi dore gold dari beberapa tambang dengan margin yang relatif lebih tipis sehingga tarif bea keluar dapat menekan profit lebih besar jika ekspor tetap tinggi. Perusahaan perlu memperkuat kemitraan refinery domestik untuk mengurangi tekanan fiskal.
Emiten dengan Dampak Paling Besar
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) berpotensi mengalami dampak paling signifikan, karena Perseroan memproduksi dore gold dalam jumlah besar dari Tujuh Bukit dan Wetar sehingga bea ekspor menjadi tekanan langsung pada margin bila ekspor tetap dominan. Perusahaan perlu mempercepat penggunaan refinery domestik untuk mengurangi beban bea keluar dan menjaga profitabilitas.
Baca juga: Merdeka Copper Gold (MDKA) Raih Pendapatan USD2,2 Miliar di 2024, Ini Penopangnya
Pergerakan Saham Emiten Emas
Adapun, mayoritas saham di atas mengalami pelemahan pada akhir perdagangan hari ini, di antaranya adalah ANTM yang melemah 1,63 persen ke Rp3.010, ARCI turun 3,36 persen pada level Rp1.150.
Baca juga: Harga Emas Galeri24 dan UBS Naik, Antam Justru Turun per 18 November 2025
Diikuti MDKA yang merosot 3,98 persen ke posisi Rp2.170, dan PSAB melemah 3,64 persen menjadi Rp530. Sedangkan, HRTA dan BRMS flat di posisi Rp1.295 dan Rp930 per saham. (*)
Editor: Yulian Saputra








