Pecah Kongsi dan Lahirnya CGI

Setelah 25 tahun menjalin kerja sama, hubungan Indonesia dengan IGGI retak pada 1992. Menurut buku Indonesia: A Country Study (2011) karya Thomas Lindblad, perpecahan itu dipicu oleh tragedi Santa Cruz di Timor Timur pada November 1991.
Dalam tragedi tersebut, tentara Indonesia menembaki warga sipil saat upacara pemakaman aktivis pro-kemerdekaan Sebastiao Gomez, menewaskan lebih dari 50 warga sipil.
Sebagai respons, Belanda menangguhkan bantuan kepada Indonesia, disusul Jerman dan Kanada sebagai bentuk kecaman. Merasa tersinggung, Soeharto menolak semua bantuan ekonomi dari Belanda.
Namun, karena Indonesia masih membutuhkan dukungan finansial luar negeri, dibentuklah Consultative Group on Indonesia (CGI) yang diprakarsai oleh Bank Dunia dan diketuai Jepang.
Baca juga: Kilas Balik Kepemimpinan Soeharto dan Warisan Krisis Ekonomi 1998
CGI menjadi forum baru bagi Indonesia untuk bernegosiasi dengan lembaga internasional dan negara-negara pendonor lainnya. Kiprahnya cukup menonjol saat terjadi krisis moneter 1998, di mana CGI membantu restrukturisasi utang internasional dengan pinjaman sebesar USD8 miliar.
Pada 2007, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara resmi membubarkan CGI, menandai berakhirnya era ketergantungan Indonesia pada konsorsium donor. Langkah ini diambil sebagai simbol bahwa Indonesia telah siap mandiri dalam merancang kebijakan ekonomi nasional. (*)
Editor: Yulian Saputra








