Oman Kutuk Keras Serangan AS
Oman, yang menjadi negara penengah perundingan nuklir antara AS dan Iran, mengutuk keras serangan AS tersebut.
Kantor berita resmi Oman mengatakan, negara Teluk tersebut menyatakan keprihatinan mendalam, kecaman, dan kutukan atas eskalasi yang diakibatkan oleh serangan udara langsung yang dilancarkan oleh AS terhadap sejumlah lokasi di Republik Islam Iran.
Baca juga: Selat Hormuz Ditutup, Goldman Sachs Ramal Harga Minyak Bakal Tembus USD110 per Barel
Irak Nilai Ancaman terhadap Stabilitas Regional
Irak telah memperingatkan bahwa serangan AS terhadap fasilitas nuklir negara tetangganya, Iran, mengancam perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.
"Eskalasi militer ini merupakan ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan di Timur Tengah serta menimbulkan risiko serius bagi stabilitas regional," kata Juru Bicara Pemerintah Basim Alawadi.
Hamas dan Hizbullah Nyatakan Solidaritas kepada Iran
Kelompok Hamas mengutuk dengan kata-kata yang paling keras atas agresi terang-terangan AS terhadap wilayah dan kedaulatan Iran.
"Agresi AS terhadap Iran adalah eskalasi yang berbahaya, kepatuhan buta terhadap agenda penjajah, dan pelanggaran hukum internasional yang jelas," kata Hamas.
"Kami menyatakan solidaritas kami dengan Iran, para pemimpinnya, dan rakyatnya, dan kami memiliki keyakinan penuh pada kemampuan Iran untuk mempertahankan kedaulatannya," imbuhnya.
Baca juga: Rupiah Tergelincir Akibat Konflik AS-Iran, Dolar Makin Perkasa
Sementara Hizbullah menyebut serangan itu sebagai tindakan yang "berbahaya dan tidak diperhitungkan."
"Ini merupakan eskalasi yang berbahaya, dan tidak diperhitungkan yang mengancam untuk memperluas lingkaran perang dan mendorong kawasan dan dunia menuju hal yang tidak diketahui jika tidak dihentikan dan tindakan pencegahan tidak diambil," kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan dalam bahasa Arab.
“Kami yakin bahwa serangan ini tidak akan menghalangi Iran untuk melanjutkan kemajuan dan pembangunannya,” lanjut Hizbullah.
Houthi: Serangan AS Langgar Hukum Internasional
Kelompok Houthi di Yaman menyebut serangan tersebut sebagai pelanggaran mencolok terhadap hukum dan konvensi internasional.
Dalam sebuah pernyataan di TV Al Masirah yang bersekutu dengan Houthi, kelompok tersebut mengatakan serangan itu terjadi dalam dukungan "tanpa batas" AS terhadap Israel.
"Agresi ini terjadi dengan latar belakang sikap mendukung Iran terhadap perjuangan Palestina dan dukungannya terhadap gerakan jihad dan perlawanan terhadap entitas Zionis," kata Houthi.









