Jakarta – PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) menyebut di tengah perlambatan ekonomi, pembiayaan produktif ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa menjadi penopang pertumbuhan.
Hal itu diungkapkan Aria Widyanto, Chief Risk & Sustainability Officer Amartha dalam Media Luncheon ‘The 2025 Asia Grassroots Forum: Scaling Impact, Pioneering Entrepreneurial Society’ di Jakarta, Kamis, 8 Mei 2025.
Menurut Aria, perlambatan ekonomi yang salah satunya disebabkan penurunan konsumsi rumah tangga tidak bisa dibiarkan, karena dampaknya akan semakin berat. Imbasnya bisa membuat semakin banyak masyarakat kehilangan pekerjaan. Tren pemutusan hubungan kerja (PHK) terus meningkat belakangan ini. Salah satu solusinya adalah dengan meningkatkan skala usaha pelaku UMKM.
“Ketika ekonomi melambat, kemudian berimbas pada tenaga kerja, yang kita dorong adalah sektor yang menjadi penopangnya. Salah satunya yang bisa jadi penyelamat adalah sektor akar rumput,” kata Aria.
Baca juga: Dorong Ekonomi Akar Rumput, Amartha Kumpulkan Pakar dan Investor di Asia Grassroots Forum
Alasannya, sektor ini mempunyai entry barrier relatif minimal atau rendah. Ia mencontohkan, ketika seseorang terkena PHK, mereka bisa masuk ke sektor akar rumput. Relatif tidak ada hambatan untuk masuk ke sektor ini. Misalnya dengan memulai usaha mikro.
“Salah satu hambatannya mungkin permodalan. Kita melihat ada peluang, ada kebutuhan dan sebagainya. Saya rasa akar rumput ini juga tough ya. Segmen ini memang lebih resilience dan bisa menjadi buffer atau penopang spillover dari PHK sektor formal,” lanjut Aria.

Kebutuhan permodalan ini menjadi peluang bagi lembaga keuangan, termasuk fintech seperti Amartha. Bahkan, di tengah krisis saat pandemi sekalipun, Amartha tidak stop disburse pembiayaan. Tapi tetap lebih hati-hati karena risikonya meningkat.
“Pada saat pandemi 2021-2022, Amartha justru mengalami growth sangat signifikan karena tidak ada pelaku lain yang melakukan pembiayaan,” tegasnya.
Baca juga: Satgas PHK Segera Terbentuk, Menaker: Draf Sudah di Menko Perekonomian
Dari pengalaman itu, Amartha optimistis dengan menyalurkan pembiayaan ke sektor produktif, terutama untuk sektor akar rumput, skala usaha mereka bisa meningkat dan menciptakan lapangan pekerjaan. Meski skalanya kecil, tapi terciptanya pekerjaan di desa-desa tetap berdampak mengurangi kesenjangan.
Dengan strategi yang tepat, termasuk inovasi teknologi dan membidik pertumbuhan dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian, Amartha optimistis bisa tetap tumbuh doube digit setiap tahun. (*) Ari Astriawan