Allianz Syariah Resmi Spin Off, Ini Alasannya

Allianz Syariah Resmi Spin Off, Ini Alasannya

Jakarta – PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia (Allianz Syariah) resmi memisahkan diri (spin off) dari induknya, PT Asuransi Allianz Life Indonesia pada Kamis (16/11). Adapun perusahaan telah beroperasi penuh sejak 1 November 2023.

Direktur Utama Allianz Syariah, Achmad K. Permana melihat kebutuhan proteksi masyarakat kini semakin beragam. Sehingga Allianz Syariah hadir dengan tujuan untuk menjangkau semua lapisan masyarakat Indonesia dengan menyediakan perlindungan dan nilai-nilai kebaikan syariah di dalamnya.

Baca juga: Jurus Allianz Syariah Hadapi Tantangan Krisis Ekonomi Global

“Sesuai dengan prinsip asuransi syariah dimana kebersamaan, tolong menolong dan keadilan terkandung didalamnya, produk-produk syariah sudah sewajarnya dapat diakses oleh setiap kalangan masyarakat,” tuturnya.

Permana mengatakan, semakin fokusnya Allianz menggarap pasar asuransi syariah di Indonesia memiliki alasan kuat. Pertama, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.

“Kedua, sekarang juga halal lifestyle di Indonesia lagi trending up, dan kita lihat ada kebutuhan di situ. Ketiga, adanya keseriusan dari pemerintah untuk memfasilitasi, sehingga Indonesia suatu hari nanti akan betul-betul menjadi pusat pertumbuhan ekonomi syariah di dunia,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, dalam asuransi syariah, pihaknya menerapkan konsep tolong-menolong dan saling melindungi, yang memberikan perlindungan finansial dan juga nilai-nilai keberkahan.

Baca juga: Penjualan Unit Link Menurun Pasca Aturan Baru, Ini Kata Allianz

“Dengan dukungan kuat dari Allianz Group, serta berbagai infrastruktur, teknologi maupun sumber daya manusia yang telah tersedia, kami berkomitmen untuk menjangkau semua lapisan masyarakat Indonesia secara inklusif dengan menghadirkan perlindungan kelas dunia,” imbuh Permana.

Sebagai informasi, hingga kuartal III 2023, Allianz Syariah sudah melindungi lebih dari 120.000 peserta individu dan 9 juta peserta mikro. (*) Alfi Salima Puteri

Related Posts

News Update

Top News