Jakarta – Tingkat pemahaman masyarakat terhadap literasi keuangan masih sangat rendah. Saat ini, hanya sekitar 21% saja penduduk Indonesia yang sudah melek literasi keuangan.
Presiden Joko Widodo mengatakan, angka itu masih sangat tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain di ASEAN. Saat ini, persentase tingkat pemahaman literasi keuangan di Singapura mencapai 96%, Malaysia 88%, dan Thailand 76%.
“Pemerintah terus mendorong agar masyarakat, terutama anak muda untuk berpartisipasi dalam peningkatan inklusi keuangan,” ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, inklusi keuangan merupakan salah satu cara ampuh untuk mengurangi kesenjangan pendapat di Indonesia. Sebab, makin banyak akses finansial yang ada di masyarakat, maka makin rendah tingkat kesenjangan karena seimbangnya akses yang dimiliki. “Karena inklusi keuangan itu juga memanfaatkan teknologi sehingga bisa menjangkau lebih banyak orang,” jelasnya.(*)