Jakarta – Tren positif harga CPO sepanjang tahun lalu yang didorong kuatnya permintaan global turut mengerek kinerja fundamental sejumlah emiten sawit. Beberapa di antaranya membukukan pertumbuhan yang pesat hingga tiga bulan pertama di 2022.
Meski secara fundamental kinerja emiten sawit sangat bagus, namun pergerakan harga saham emiten sawit sempat mengalami turbulensi akibat Kebijakan Pemerintah yang ‘mencla-mencle’ terkait aturan ekspor CPO dan turunannya.
Seperti diketahui, pemerintah melarang ekspor CPO untuk memenuhi pasokan pasar domestik pada 28 April 2022. Namun kebijakan itu hanya seumur jagung. Kurang dari sebulan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali membuka keran ekspor pada 23 Mei 2022. Kebijakan buka-tutup ekspor itu dinilai banyak pihak dapat memberikan sentimen negatif kepada para investor.
Biro Riset Infobank (birI) merangkum ada 25 perusahaan yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga Mei 2022 dengan jumlah kapitalisasi pasar mencapai Rp135,05 triliun. Sementara, sejak akhir Desember 2021 hingga 23 Mei 2022 rata-rata pertumbuhan harga saham 25 emiten sawit mencapai 19,58%.
Bagaimana kinerja 25 emiten sawit di tengah kisruh harga minyak goreng? Seperti apa prospek saham-saham emiten sawit ke depan? Temukan jawabannya di Majalah Infobank No.530, edisi Juni 2022.
Klik untuk langganan
Sirkulasi Infobank atau Infobank Store