6 Jurus Ampuh Mencapai Financial Freedom bagi Generasi Muda

6 Jurus Ampuh Mencapai Financial Freedom bagi Generasi Muda

Jakarta – Financial Planner Rizki Marman Saputra memberikan sejumlah tips dan rekomendsi kepada generasi muda dalam merencanakan keuangan bisa mencapai kebebasan financial (financial freedom).

“Pertama-tama, teman-teman mungkin harus mempelajari dulu lebih dalam terkait investasi atau literasi keuangan. Jadi, banyak orang nggak paham main kripto, beli bitcoin tapi mereka nggak tahu cara mainnya, nggak tahu ilmunya,” katanya dalam acara Infobank Financial & Digital Literacy Roadshow 2025 with Askrindo, bertajuk “Protect Your Future, Secure Your Dream”, Rabu, 16 April 2025.

Menurutnya, ada baiknya Anda pahami lebih mendalam tentang instrumen investasi yang dipilih. Jangan sampai memilih investasi, tapi tidak mengetahuinya secara mendalam. Itu artinya gambling. Sebaliknya, apabila seseorang paham betul ilmu (investasi) maka dinamakan “making a project and making an analysis”.

“Dari situ kita bisa mendapatkan sesuatu dan bermanfaat bagi kita,” jelasnya.

Baca juga: Sequis Bagikan Tips Antisipasi Risiko Finansial

Kedua, yakni mengatur pengeluaran dengan bijak. Dirinya mengedepankan prinsip 50/30/20. Di mana, dari total penghasilan atau uang jajan yang diberikan orang tua maka 50 persen disisihkan untuk kebutuhan essensial (pokok).

Sementara, 30 persen disisihkan untuk keperluan seperti nonton, beli tiket dan segala macam dan 20 persennya untuk untuk ditabung atau mencoba instrument asuransi segala macam.

“Coba instrument insurance dan segala macamnya untuk 20 persen itu,” jelasnya.

Ketiga, mengatur goals setting. Hal ini berkaitan dengan tujuan hidup kita seperti apa ke depannya. Dalam satu, lima hingga 10 tahun ke depan sudah men-setting mau jadi apa. 

“Saya sudah menetapkan dalam 5 tahun sudah ada di posisi apa. Sama juga temen-temen di sini dalam 5 tahun itu mau ngapain ya? Mau punya rumah, kendaraan dan lain-lain. Jadi, kalau kita tidak punya misi itu kalau pagi-pagi bangun seperti orang linglung. Saya mau ngapain ya?,” akunya.

Keempat, hindari pinjaman (loan) konsumtif seperti pinjaman online. Meski, kehadiran pinjol tidak seluruhnya memberikan dampak buruk kepada masyarakat. 

“Tapi coba lebih ditekan lagi, hidup sesuai dengan kebutuhan yang ingiin dijalani saja,” ujarnya.

Kelima, mulai membangun passive income. Ia bercerita, semasa di bangku kuliah salah satu temannya kerap meminjam kendaraan orang lain untuk di-review.

Baca juga: Bos Askrindo Bagikan Rahasia Sukses Bebas Risiko Finansial di Masa Depan

“Dulu saya bingung, ngapain sih dia pinjem mobil teman-teman kampus untuk di-review. Ternyata sekarang, dia menjadi salah satu YouTuber terkenal di Indonesia. Dia bangun passive income-nya lebih awal dari kita-kita,” terangnya.

Keenam, value investing dan fokus ke hal-hal produktif. Hal ini berkaitan dengan investasi dengan diri sendiri. 

“Jadi kalau teman-teman masih bingung gimana cara dapatin kerjaan bagus maka bangunlah nilai investasi kita terlebih dahulu. Mungkin saya tidak bisa berdiri di sini kalau tidak punya value investing yang bagus. Tampil di media, nulis buku, lanjut kuliah S3 dan lain-lain,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

Top News

News Update