Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengaku akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) tambahan yang akan digelar pada Rabu, 30 Mei mendatang untuk mengantisipasi rapat Federal Open Market Committee (FOMC).
Menanggapi hal tersebut, Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Suwignyo Budiman mengaku terus mendukung program bank sentral tersebut, dirinya beranggapan bahwa hal tersebut perlu dilakukan seiring dengan perkembangan ekonomi yang berubah.
“Ya sering sering rapat bagus lah, sekarang tuh kan ekonomi perubahan ini kan cepat. Jadi kalau rapatnya terlalu lama, perubahannya nanti belum direspon, tapi kalau rapatnya diperbanyak Saya kira akan bisa lebih cepat merespon kondisi,” kata Suwignyo di Hotel Kempinski Jakarta, Senin 28 Mei 2018.
Dirinya juga berharap, bank sentral dapat mempertahankan angka suku bunga acuannya di angka yang stabil dan tidak perlu untuk menaikan suku bunga acuan pada saat ini.
Baca juga: BI: RDG Tambahan Sebagai Bentuk Antisipasi Kebijakan Bunga AS
“Ya kan baru naik, saya gak tau minggu depan. Kalau bisa suku bunga datar aja. Kalau bank ini kan sebetulnya sebagai intermediasi aja,” tambah Suwignyo.
Sebagai informasi, sebelumnya BI telah melaksanakan RDG pada 16-17 Mei lalu, yang menetapkan kenaikan suku bunga acuan BI 7 day reverse repo rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,50 persen. Kenaikan ini dimaksudkan untuk meredam tekanan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Namun demikian, langkah Bank Sentral tersebut belum berhasil membuat nilai tukar rupiah membaik karena penguatan dolar AS yang terjadi di hampir semua mata uang negara berkembang. (*)