Tumbuh 11%, BI Catat Penyaluran Kredit Capai Rp6.387 Triliun

Tumbuh 11%, BI Catat Penyaluran Kredit Capai Rp6.387 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat kredit yang disalurkan oleh perbankan hingga Desember 2022 telah tumbuh positif, terlihat dari penyaluran kredit yang tercatat sebesar Rp6.387 triliun atau tumbuh 11% secara yoy, peningkatan tersebut didukung oleh nasabah korporasi sebesar 14,5% yoy dan perorangan 8,7% yoy.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, mengatakan bahwa berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan penyaluran kredit pada periode Desember 2022 disebabkan oleh dua faktor yaitu, kredit modal kerja (KMK) dan kredit konsumsi (KK).

“KMK tumbuh 11,7% secara yoy Desember 2022 dari sebelumnya tumbuh 11,6% dan didukung dari sektor industri pengolahan 11%. Sementara itu, KMK sektor konstruksi tumbuh 5,9% yoy didukung dari sub sektor bangunan jalan tol di Jakarta dan Yogyakarta,” ucap Erwin dikutip dalam uang beredar, Selasa, 24 Januari 2023.

Kemudian, KK tumbuh 9,4% yoy di Desember 2022 dari tumbuh 9,1% di bulan sebelumnya. Pertumbuhan tersebut terutama disebabkan oleh perkembangan kredit kendaraan bermotor (KKB) dan kredit multiguna.

Di sisi lain, kredit investasi (KI) di Desember 2022 tumbuh 11,5% yang terutama didorong oleh KI sektor konstruksi yang tumbuh 1,9% yoy, serta sektor keuangan, real estat, dan jasa perusahaan tumbuh 27,2% secara yoy.

Lebih lanjut, ia menjelaskan penyaluran kredit sektor properti tumbuh 8,4% yoy dan kredit real estate tumbuh 20,8% yoy di Desember 2022 yang bersumber dari kredit real estate gedung perkantoran di DKI Jakarta dan Banten.

“Di sisi lain, kredit konstruksi tumbuh sebesar 3,8% yoy pada Desember 2022. Sementara itu, kredit KPR/KPA tumbuh 7,8% yoy setelah bulan sebelumnya tumbuh 8% khususnya pada KPR tipe di atas 70,” imbuhnya.

Adapun, pada penyaluran kredit kepada UMKM pada Desember 2022 tumbuh 10,2% yoy, dengan kredit UMKM skala mikro tumbuh 38,4% yoy dan kredit UMKM skala kecil tumbuh 0,3% yoy. Sedangkan kredit UMKM skala menengah terkontraksi 7,3% yoy. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Related Posts

News Update

Top News