Jakarta – PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) terus berkomitmen untuk memberikan layanan serta bantuan dalam penanganan kasus Covid-19. Anak usaha PT Pertamina Persero ini menyediakan ambulan gratis bagi pasien covid-19 yang jumlahnya belakangan ini mengalami kenaikan, terutama pada kasus varian baru Omicron.
Saat ini ambulans Tugu Insurance sudah dilengkapi dengan standard kelengkapan medis yang diharapkan dapat digunakan pasien hingga menjangkau lokasi tujuan pengantaran. Layanan ambulans gratis ini sudah mulai disediakan untuk masyarakat sejak bulan Mei 2021 dengan cakupan wilayah Jabodetabek, dimana rata-rata aktivitas antar jemput pasien per hari pada saat itu adalah 3 pasien, tetapi dengan terjadinya kenaikan jumlah kasus layanan rata-rata per hari pun mencapai lebih dari 3 pasien per hari.
Untuk layanan ambulans gratis Tugu Insurance yang bekerja sama dengan Rumah Zakat ini dapat diakses melalui narahubung Ambulans Gratis Tugu Insurance (0857 8090 3897) dengan memberikan informasi lokasi dan jam penjemputan yang diharapkan disertai dengan informasi data diri, kondisi pasien, dan tujuan pengantaran.
”Aspek kesehatan merupakan salah satu fokus dari Bakti Tugu, Aktivitas CSR (Corporate Social Responsibility) dari Tugu Insurance yang juga sejalan dengan Sustainability Development Goals (SDGs). Oleh karena itu Tugu Insurance terus melaksanakan berbagai aktivitas untuk memberikan akses kepada masyarakat untuk medapatkan layanan serta bantuan bagi kesehatan mereka, terutama dalam kondisi pandemi yang masih terjadi. Layanan ambulans Tugu Insurance serta sentralisasi vaksin adalah dua aktivitas utama yang secara konsisten dilaksanakan Tugu Insurance dalam kondisi pandemik seperti ini.” jelas Indra Baruna selaku Presiden Direktur Tugu Insurance.
Seperti diketahui, saat ini kasus virus varian Omicron terus bertambah. Mayoritas kasus atau yang terinfeksi virus ini berasal dari luar negeri walaupun terdapat juga kasus transmisi lokal. Pemerintah juga sudah mengumumkan bahwa kasus positif Covid-19 sudah mencapai lebih dari 1.000 per harinya. Melihat hal itu, masyarakat pun dihimbau untuk terus mengedepankan protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko terpapar. (*)