Trump Perintahkan Dokumen Pembunuhan John F Kennedy Dirilis

Trump Perintahkan Dokumen Pembunuhan John F Kennedy Dirilis

Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memerintahkan deklasifikasi dokumen rahasia terakhir terkait pembunuhan mantan Presiden AS John F Kennedy, yang menjadi teori konspirasi populer selama enam dekade sejak kematiannya.

Perintah eksekutif Trump yang diteken pada hari Kamis (23/1) itu juga akan merilis catatan terakhir mengenai pembunuhan Robert F Kennedy, adik laki-laki JFK, dan ikon hak-hak sipil Martin Luther King Jr dirilis.

“Ini adalah masalah besar. Banyak orang telah menunggu hal ini selama bertahun-tahun, selama beberapa dekade,” kata Trump saat menandatangani perintah tersebut di Gedung Putih, dinukil Al Jazeera, Jumat, 24 Januari 2025.

“Dan semuanya akan terungkap,” tambahnya.

Berdasarkan perintah Trump, Direktur Intelijen Nasional AS harus menyampaikan rencana dalam waktu 15 hari untuk secara penuh merilis dokumen tanpa proses penyuntingan terkait pembunuhan JFK dan rencana dalam waktu 45 hari untuk pengungkapan dokumen mengenai dua pembunuhan lainnya.

Baca juga : Donald Trump Disebut Ingin Relokasi 2 Juta Warga Gaza ke Indonesia, Ini Kata Kemlu

Diketahui, peristiwa pembunuhan JFK di Dallas, Texas, pada 22 November 1963, telah membuat warga AS terpaku selama beberapa dekade.

Dalam sebuah jajak pendapat Gallup tahun 2023, 65 persen warga Amerika mengatakan mereka tidak percaya dengan temuan Komisi Warren bahwa Lee Harvey Oswald, seorang veteran Marinir AS yang ditangkap atas kematian JFK, bertindak sendirian dalam membunuh presiden.

Lalu, sebanyak 20 persen responden mengatakan mereka yakin Oswald berkonspirasi dengan pemerintah AS, sementara 16 persen mengatakan mereka mengira Oswald bekerja dengan CIA.

Adapun calon Menteri Kesehatan Donald Trump Robert F Kennedy Jr dan putra Robert F Kennedy, mengklaim dalam sebuah wawancara pada 2023 bahwa terdapat banyak sekali bukti keterlibatan CIA dalam pembunuhan pamannya.

Di mana, bukti yang sangat meyakinkan namun tidak langsung bahwa intelijen agensi terlibat dalam kematian ayahnya.

Baca juga : Donald Trump kembali Pangku Jabatan Presiden AS, Segini Gaji plus Tunjangannya

Sementara itu, dinukil VOA Indonesia, arsip Nasional AS telah merilis puluhan ribu catatan dalam beberapa tahun terakhir yang terkait dengan pembunuhan Presiden Kennedy pada 22 November 1963, tetapi menahan ribuan catatan lainnya dengan alasan keamanan nasional.

Pihak Arsip Nasional mengatakan dalam saat rilis skala besar terakhir pada Desember 2022, bahwa 97% dari catatan Kennedy, yang totalnya mencapai lima juta halaman dan kini telah dipublikasikan.

Komisi Warren yang menyelidiki penembakan presiden karismatis berusia 46 tahun itu menetapkan bahwa penembakan itu dilakukan oleh seorang mantan penembak jitu Marinir, Lee Harvey Oswald, yang bertindak seorang diri.

Namun kesimpulan formal itu tidak banyak meredam spekulasi bahwa terdapat rencana yang lebih jahat di balik pembunuhan Kennedy di Dallas, Texas, dan lambatnya perilisan dokumen pemerintah tersebut telah semakin menyulut berbagai teori konspirasi. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

Top News

News Update