Jakarta – Di era modern, kesempatan perempuan untuk mewujudkan mimpi semakin terbuka. Tak terkecuali Tjit Siat Fun, seorang ibu dengan tiga anak, yang berhasil menorehkan prestasi gemilang sebagai bankir lintas zaman. Saat ini, ia menjabat sebagai Direktur Kepatuhan di Bank Jago, sebuah bank digital terkemuka.
Berkarier selama lebih dari tiga dekade di dunia perbankan, Siat Fun mampu menjalankan peran ganda sebagai ibu, istri, dan profesional tanpa mengabaikan tanggung jawabnya.
Dalam sesi bincang-bincang dengan media di ruang kerjanya, Rabu, 4 Desember 2024, Afun –demikian sapaan akrabnya– membagikan perjalanan karier dan pandangannya tentang industri perbankan digital yang terus berkembang.
Mengenal Dunia Perbankan Sejak Dini
Afun mengaku ketertarikannya di dunia keuangan dimulai sejak masa SMA. Meski sempat bekerja di sektor non-bank, ia akhirnya memilih perbankan sebagai jalur kariernya.
Baca juga: Mengenang Bankir Legendaris Robby Djohan di Film The Story of a Legendary Banker
Baca juga: Petuah Perry Warjiyo Kepada Bankir dan Pebisnis: Seek The Opportunity, Don’t Wait and See
Memulai perjalanan pada tahun 1993 sebagai auditor di Bank Central Asia (BCA), Afun kemudian meniti karier di berbagai divisi, termasuk manajemen risiko dan kepatuhan.
Pengalaman ini semakin memperkaya pemahamannya terhadap industri perbankan, terutama ketika ia ikut menghadapi krisis moneter 1997.
Kontribusinya di sektor perbankan juga sempat berlanjut di Citibank, Deutsche Bank, Bank MNC Internasional, dan Bank DBS Indonesia, sebelum mengemban peran strategis di Bank Jago.
“Dulu, waktu saya masih kecil, banyak orang bercita-cita jadi dokter, insinyur, atau lainnya. Tapi waktu SMA, saya mulai mendengar banyak tentang industri perbankan. Sejak saat itu, saya mulai tertarik dengan dunia keuangan dan perbankan,” katanya, pada awal percakapan.
Baca juga: Sambut Baik Usulan Sri Mulyani, OJK Ingin Anak SD Diajarkan Pasar Modal
Peralihan ke Bank Digital
Pada 2018, Afun mulai tertarik dengan transformasi digital dalam industri perbankan. Bergabung dengan Bank Jago menjadi langkah besar baginya. “Ini pengalaman yang menyegarkan sekaligus menantang. Saya harus belajar dari awal di dunia baru, tetapi justru di situ semangat saya kembali bangkit,” ungkapnya.
Sebagai bank digital, Bank Jago fokus pada inovasi dan kolaborasi ekosistem, seperti dengan GoTo, Bibit, dan mitra lainnya. Produk seperti GoPay Tabungan by Jago menjadi salah satu terobosan yang membantu meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.
Baca juga: Hantu Pajak pada Uang Elektronik, Jangan Sampai Kembali ke “Zaman Batu”
Prinsip dan Tantangan sebagai Pemimpin
Afun menegaskan bahwa kepercayaan dan integritas adalah prinsip utama yang ia pegang. “Sebagai pemimpin, kita harus dapat dipercaya oleh tim, regulator, dan nasabah. Ini adalah dasar dari kesuksesan jangka panjang,” ujarnya.
Namun, ia juga mengakui bahwa digitalisasi membawa tantangan tersendiri, seperti menjaga keseimbangan antara inovasi dan kepatuhan terhadap regulasi. “Digitalisasi mengubah cara kita berinteraksi, tetapi prinsip-prinsip dasar perbankan tetap sama,” tambahnya.
Baca juga: Bank Jago Berbagi Tips Pengelolaan Keuangan
Menjaga Keseimbangan Karier dan Keluarga
Sebagai ibu dari tiga anak, Afun memiliki trik untuk membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. Ia memastikan anak-anaknya merasa dicintai dan diperhatikan, meski jadwalnya padat.
“Saya selalu berusaha menunjukkan kasih sayang, meskipun kadang tidak selalu ada di rumah,” katanya.
Baca juga: Bankir Wanita Inspiratif Itu Bernama Xandra
Masa Depan Perbankan Digital
Menurut Afun, masa depan perbankan digital di Indonesia sangat cerah. Dengan populasi besar dan banyaknya masyarakat yang belum terlayani oleh layanan perbankan, peluang untuk meningkatkan inklusi keuangan masih sangat besar.
“Bank digital hadir bukan untuk menggantikan bank konvensional, tetapi melengkapi layanan yang sudah ada. Kolaborasi dalam ekosistem digital adalah kunci untuk menjangkau lebih banyak masyarakat,” jelasnya.
Inovasi Berkelanjutan
Bank Jago terus berinovasi dengan meluncurkan layanan baru, seperti direct lending (pinjaman langsung) yang bertanggung jawab dan layanan devisa digital. Tahun ini, konsep responsible lending Bank Jago bahkan diakui di ajang internasional.
Baca juga: Bank Jago Jadi Inovator Terbaik RI Melalui Konsep Responsible Lending
Baca juga: Bank Jago Gandeng Google Cloud untuk Tingkatkan Efisiensi dan Layanan Nasabah
Baca juga: Adu Laba Bank Digital per September 2024, Siapa Juaranya?
Meski optimis, Afun mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam menghadapi tantangan global, termasuk ketidakpastian ekonomi. “Keseimbangan neraca dan fundamental yang kuat adalah prioritas kami,” imbuhnya.
Optimisme dan Dedikasi
Dengan pengalaman dan semangat inovasi, Tjit Siat Fun membuktikan bahwa perempuan mampu berkontribusi besar dalam industri yang terus berkembang. Ia berharap transformasi digital di sektor perbankan dapat terus mendorong inklusi keuangan di Indonesia.
“Transformasi digital bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan. Dengan kerja sama yang baik antara regulator, industri, dan masyarakat, saya optimistis perbankan digital akan terus berinovasi untuk menjawab kebutuhan nasabah,” tutupnya. (*)