Jakarta–Industri multifinance akan menghadapi tantangan yang cukup berat tahun depan. Selain masih adanya perlambatan, Multifinance juga dihadapkan pada regulasi yang makin ketat.
Suwandi Wiratno, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia menyebut, setidaknya ada tiga hal yang perlu dipersiapkan industri multifinance kedepan hingga 2020. Pertama, industri ini harus siap menghadapi era pasar terbuka.
Kedua, industri multifinance juga menghadapi tantangan dengan adanya regulasi yang makin ketat untuk multifinance.
Ketiga, industri multifinance juga dihadapkan pada tantangan menyiapkan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi yang baik. Khususnya, saat industri ini harus bersaing pada era pasar terbuka nantinya.
Eko B. Supriyanto, Pemimpin Redaksi Majalah Infobank mengingatkan, bahwa multifinance juga tengah dihadapkan pada fenomena konglomerasi keuangan, dimana multifinance yang memiliki dukungan grup, baik pendanaan maupun captive market yang akan mampu bertahan. Ia juga menilai, perusahaan pembiayaan yang tidak didukung grup berpotensi menghadapi tantangan yang lebih berat, karenanya mereka harus harus berjuang lebih keras. ” Tetapi tidak perlu khawatir karena pasarnya masih besar “imbuhnya dalam acara peluncuran Buku 40 Tokoh Multifinance pada Kamis, 12 November 2015.
Direktur Utama Infobank ini juga mengapresiasi bahwa industri pembiayaan tumbuh cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir. “Bahkan sekarang pangsa asetnya terbesar kedua setelah perbankan” pungkasnya. (*) Apriyani Kurniasih