Jakarta – Lebih dari 300 profesional perbankan dari Asia-Pasifik menghadiri acara Temenos Regional Forum 2024 pada akhir Agustus 2024. Pertemuan tersebut membahas masa depan industri perbankan di kawasan regional dan termasuk di Indonesia.
Dalam forum sesi utama bertajuk “ASEAN Banking Trends and Opportunities,” yang dimoderatori oleh Foo Boon Ping, Presiden The Asian Banker Global, salah satu panelis Yosamartha, Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran di Bank Indonesia menyoroti tiga aspek tren perbankan di ASEAN, yaitu infrastruktur, industri, dan inovasi.
“Infrastruktur berfokus pada keamanan siber, industri pada penguatan peran non-bank, dan inovasi pada peningkatan inklusi keuangan,”ujarnya dikutip 4 September 2024.
Dalam sesi ini juga menekankan perlunya bank untuk berinovasi dan beradaptasi dengan tantangan seperti ketegangan geopolitik dan utang yang tinggi, yang menggarisbawahi pentingnya teknologi dalam memanfaatkan peluang masa depan.
Kemudian, dalam sesi “Revolutionizing Banking with Generative AI,” Ermes Dajko, Arsitek Utama Senior di Temenos, menguraikan bagaimana AI generatif dapat mengubah perbankan dengan meningkatkan pengambilan keputusan melalui ekstraksi data yang cepat dan wawasan untuk keputusan yang akurat.
Baca juga: IMS 2024: Teknologi Berperan Penting bagi Ekonomi, RI Harus Lakukan Ini
“AI mampu menganalisis teks peraturan untuk mengurangi beban kerja dan biaya, mempersonalisasi layanan berdasarkan kebutuhan individu, dan memastikan keamanan dengan menekankan kebutuhan bank untuk mengendalikan data dan model AI mereka,” jelas Ermes.
Oleh karenanya, Ermes menganjurkan untuk mengintegrasikan AI generatif untuk mendefinisikan ulang hubungan pelanggan dan meningkatkan efisiensi operasional.
Tantangan Utama Bisnis
Sementara, dalam sesi “Evolving Business Banking with Fully Integrated Digital Capability”, mengidentifikasi tiga tantangan utama bagi bisnis. Mulai dari kesulitan dalam mengakses pembiayaan, meningkatnya biaya operasional akibat inflasi dan suku bunga tinggi, serta menurunnya pertumbuhan akibat ketidakpastian ekonomi.
Temenos mengembangkan solusi digital untuk mengatasi masalah ini, termasuk perangkat onboarding, layanan perbankan digital, dan Smart Banking Advisor bertenaga AI untuk membantu mengelola arus kas dan biaya.
Ramki Ramakrishnan, Managing Director APAC Temenos, menekankan pendekatan Temenos yang mengutamakan mitra untuk mendukung klien di lebih dari 150 negara, di semua segmen perbankan, termasuk ritel, korporat, dan manajemen kekayaan.
Ia menyoroti bahwa kehadiran Temenos di kawasan ini untuk melayani klien perbankan di seluruh wilayah APAC, dari perusahaan lama hingga perusahaan digital baru. Bank Syariah Indonesia (BSI), bank syariah terbesar di Indonesia, menggunakan solusi Temenos untuk produk ritel dan keuangan mikro.
Sementara dalam “Banker’s Panel – Future of Banking in Indonesia”, Riko Wardhana, Head of Digital Banking Group di PT Bank Syariah Indonesia Tbk, memprediksi peningkatan transaksi perbankan yang signifikan.
Menurutnya, jika sebelumnya mobile banking digunakan terutama untuk transfer, kini dan di masa mendatang mobile banking juga digunakan untuk membeli tiket, berbelanja di platform e-commerce, dan lain sebagainya.
Baca juga: Bos IBM Wanti-wanti Hal Ini Jika Perusahaan Tak Adopsi Teknologi AI
“Selain itu, personalisasi akan menjadi tren perbankan masa depan, di mana banyak nasabah senang menerima penawaran khusus dari bank yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” ujarnya.
Bank BSI telah bermitra dengan Temenos untuk memperbarui sistem perbankan mereka, beralih dari modul lama ke pendekatan model bank baru dengan arsitektur modern.
Kolaborasi dengan Temenos memainkan peran penting dalam membantu bank-bank ini meningkatkan teknologi perbankan inti mereka, termasuk memperkenalkan solusi perbankan Islam yang lebih canggih dan mengadopsi teknologi modern seperti cloud dan layanan mikro.
The Temenos Regional Forum 2024: ASEAN dihadiri oleh 215 bankir, 16 persen di level CxO dan 38 persen di level pimpinan bisnis atau lebih tinggi. Sebanyak 65 mitra dan 38 Temenosian juga hadir.
Total peserta acara yang diselenggarakan oleh perusahaan dengan tagline “Customer Centricity, Innovation, and Compliance in the Age of AI” tersebut adalah 318 orang. (*)