Jakarta – Presiden Prabowo Subianto bakal menyederhanakan perizinan dalam upaya menarik lebih banyak investasi sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur nasional.
Bahkan, ia berkomitmen untuk memfasilitasi proyek dan menjaga stabilitas agar pembangunan tidak terganggu.
“Untuk itu, infrastruktur sekarang saya mengundang sektor swasta dari dalam negeri dan luar negeri untuk ikut terlibat dalam pembangunan infrastruktur kita sebesar-besarnya,” ujarnya dikutip Jumat, 13 Juni 2025.
Kepala Negara pun menyambut baik pusat layanan yang mempercepat realisasi proyek infrastruktur.
“Saya menyambut baik pusat-pusat atau kantor-kantor memfasilitasi semua proyek, dibantu, diamankan, dijaga supaya tidak terganggu rencana besar pembangunan tersebut,” ucap Presiden.
Baca juga : Di Tengah Efisiensi Anggaran, Presiden Prabowo Borong 48 Jet Tempur Turki Rp162 Triliun
Menurut Prabowo, efisiensi yang dilakukan telah menghasilkan cadangan anggaran negara yang kini dapat digunakan sebagai modal investasi bersama swasta. Menurut Presiden, hal ini akan memberikan kenyamanan kepada para investor.
“Kita sekarang berani kalau kita undang kerja sama dengan swasta atau dengan asing, kita berani, pemerintah akan ikut berapa persen. Dan bukan minta saham kosong, tapi kita ikut serta dengan uang yang nyata, uang yang riil,” pungkasnya.
Aksi penyederhanaan perizinan buka kali ini saja diungkapkan Prabowo. Pada medio Mei lalu, dirinya juga meminta dilakukan penyederhanaan regulasi guna mendorong investasi dan kemajuan sektor energi nasional.
Baca juga : Presiden Prabowo Bakal Naikkan Gaji Hakim hingga 280 Persen
Bahkan, Prabowo menegaskan tak segan mencopot pejabat yang tidak mematuhi arahan tersebut.
“Saya minta badan-badan regulasi, sederhanakan regulasi. Saya ulangi, sederhanakan regulasi,” kata Prabowo dalam sambutannya pada pembukaan Konvensi dan Pameran Tahunan ke-49 Indonesian Petroleum Association (IPA Convex) Tahun 2025 yang digelar di Nusantara Hall, ICE BSD, Tangerang, Rabu, 21 Mei 2025.
“Pejabat yang tidak mau menyederhanakan regulasi akan saya ganti, akan saya copot. Banyak anak-anak muda yang nunggu diberi kesempatan,” tambahnya.
Menurut Prabowo, tumpang tindih dan kompleksitas regulasi menjadi hambatan utama dalam mendatangkan investasi ke Indonesia. Oleh karena itu, ia mendorong seluruh pihak untuk mengubah pola pikir lama yang justru memperumit proses perizinan.
“Kalau bisa dibikin susah, kenapa dibikin gampang. Ubah cara berpikir seperti itu. Cara berpikir seperti itu tidak boleh lagi kita biarkan di Republik kita yang kita cintai ini,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama