Jakarta – Pameran dagang internasional B2B di sektor makanan dan minuman, MoreFood Expo akan digelar 7-10 Mei 2026. Pameran ini digagas untuk mempertemukan pelaku industri makanan, pengolahan dan kemasan dengan pembeli terkurasi dari dalam dan luar negeri.
MoreFood digelar Huamo Expo dan Panorama Media, serta didukung asosiasi IPBBI. Pameran ini menargetkan 1.200 exhibitors dan akan menampilan produk dari berbagai sektor, mulai dari bahan makanan nabati, makanan kemasan dan kaleng, mesin pengolahan dan pengemasan, peralatan katering, sampai rantai pasok horeca.
Di ajang ini juga akan ada program business matching untuk mempertemukan peserta pameran dengan calon pembeli, dan membuka peluang menjalin kemitraan ataupun transaksi bisnis. Pameran ini diklaim dirancang untuk membawa solusi berdampak bagi pasar Indonesia.
Baca juga: Riset DBS: Optimalisasi AI dan ESG Jadi Prioritas Bisnis di RI
Selain itu, secara bersamaan akan digelar juga dua pameran besar lain, yakni Café Brasserie Expo dan Franchise & License Expo Indonesia, untuk menciptakan sinergi dan memperluas jangkauan audiens.
“MoreFood Expo 2026 bukan sekadar pameran, ini adalah platform bisnis yang dibangun untuk menjembatani pelaku industri global dan lokal dengan kebutuhan pasar nyata di salah satu sektor pangan yang tumbuh paling cepat, khususnya halal,” kata Carrie Wang, General Manager of Indonesia BD Huamo Expo di Jakarta, Kamis, 24 Juli 2025.
Adapun Royanto Handaya, Presiden Direktur Panorama Media, mengatakan, pameran hasil kolaborasi pihaknya dan Huamo Expo ini akan menjadi penghubung utama antara inovasi industri dan pasar yang terus berkembang.
“Tidak hanya bagi pemain global, tetapi juga sebagai peluang strategis bagi produsen lokal untuk naik kelas, memperluas distribusi, dan mengakses pasar ekspor,” timpalnya.
Sementara, Gomas Harun, Presiden IPBBI,mengungkapkan, MoreFood Expo dapat membawa kreativitas industri makanan Indonesia ke level yang lebih tinggi, dan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi.
“Dengan warisan budaya yang kaya, keberagaman kuliner, serta minat masyarakat yang semakin besar terhadap makanan, tidak heran jika sektor ini menjadi penopang utama perekonomian,” ujarnya.
Di kesempatan sama, Siti Nur Azizah Ma’ruf Amin, Ketua umum Asosiasi Pecinta Rempah Nusantara dan Ketua Umum Perhimpunan Saudagar Muslimah Indonesia, menyampaikan pentingnya edukasi industri dan panduan regulasi bagi pelaku usaha lokal dan internasional.
“Kami siap mendampingi pelaku usaha lokal dan internasional dalam menavigasi proses sertifikasi halal di Indonesia. MoreFood Expo akan menjadi ruang strategis untuk membangun kepercayaan konsumen dan memperkuat ekosistem halal nasional,” lanjutnya.
Baca juga: ESG sebagai DNA Bisnis Merajut Keberlanjutan dalam Setiap Keputusan Bisnis
Sebagai informasi, industri makanan dan minuman di Indonesia sedang tumbuh pesat. Pasar layanan makanan (foodservice) nasional diproyeksi mencapai USD62,4 miliar pada 2025. Hingga 2030, angka itu diperkirakan akan terus tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) mencapai 13 persen.
Indonesia menjadi pasar konsumen halal terbesar d dunia dengan lebih dari 230 juta penduduk muslim. MoreFood Expo 2026 bisa menjadi etalase bagi pelaku industri makanan dan halal. Baik dari dalam maupun luar negeri, untuk memperluas akses pasar. (*) Ari Astriawan










