Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi sedikit meningkat. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April 2025 berada dalam level optimis sebesar 121,7, sedikit lebih tinggi dari IKK pada bulan sebelumnya sebesar 121,1.
Berdasarkan Survei Konsumen yang diterbitkan BI menyatakan, optimisme konsumen yang meningkat pada April 2025 bersumber dari kenaikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan tetap terjaganya keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan.
Hal tersebut tecermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang tercatat sebesar 113,7 pada April 2025, lebih tinggi dibandingkan Maret 2025 sebesar 110,6.
Baca juga: BI Catat Uang Primer Adjusted Capai Rp1.952,3 Triliun di April 2025
Meningkatnya IKE pada April 2025 didukung oleh meningkatnya seluruh komponen pembentuk, yakni Indeks Penghasilan Saat Ini (IPSI), Indeks Pembelian Barang Tahan Lama/ Durable Goods (IPDG), dan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK), yang masing-masing tercatat sebesar 125,4, 113,9, dan 101,6, lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar 121,3, 110,2, dan 100,3.
Sedangkan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) April 2025 tercatat sebesar 129,8, meski lebih rendah dibandingkan Maret 2025 sebesar 131,7.
Tetap terjaganya IEK bersumber dari komponen Indeks Ekspektasi Penghasilan (IEP) April 2025 tercatat sebesar 137,5, sedikit lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar 137,0.
Sementara itu, komponen Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja (IEKLK) dan Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha (IEKU) pada April 2025 masing-masing tercatat sebesar 123,5 dan 128,5, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 125,9 dan 132,2.
Selanjutnya, pada April 2025 rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) dan proporsi pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) masing-masing tercatat sebesar 74,8 persen dan 10,5 persen, lebih rendah dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya, yaitu sebesar 75,3 persen dan 10,8 persen.
Baca juga: PNBP Merosot 26,03 Persen Jadi Rp115,9 Triliun, Ini Biang Keroknya
Sementara itu, proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) di April 2025 tercatat sebesar 14,8 persen, meningkat dibandingkan Maret 2025 sebesar 13,8 persen.
Adapun proporsi konsumsi terhadap pendapatan terindikasi turun pada responden dengan tingkat peng eluaran Rp1-2 juta (78,1 persen) dan Rp3,1-4 juta (73,6 persen).
Di sisi lain, porsi pendapatan yang ditabung mengalami peningkatan untuk seluruh kelompok pengeluaran, tertinggi kelompok pengeluaran Rp3,1-Rp4 juta (15,3 persen) dan lebih besar dari Rp5 juta (16,5 persen). (*)
Editor: Galih Pratama