Jakarta — Infobank Media Group menyematkan penghargaan sebagai “The Next 200 Leaders” kepada Plt. Direktur Utama Bank Kalteng Marzuki atas keberhasilannya dalam mengakselerasi kredit dan menjaring nasabah baru.
Sebelum menjabat sebagai Plt Dirut, Marzuki dipercaya menduduki posisi Direktur Pemasaran dan Bisnis Bank Kalteng.
Marzuki merupakan leader berprestasi untuk membawa perusahaan menjadi yang terdepan dalam mengarungi ketatnya persaingan dan perubahan.
“Saya sangat mengapresiasi penghargaan yang diberikan Infobank. Kami melihat apresiasi ini sangat penting dan urgen bagi kami yang boleh dikatakan kaum muda bankir Indonesia. Selain itu di sini kami juga bisa bertemu dengan para senior seperti Pak Agus Martowardojo, Sofyan Basir, Pak Tigor, dan lain-lain,” ungkapnya saat diwawancarai di Jakarta, dikutip 6 Desember 2023.
Gelaran seperti ini menjadi kesempatan bagi dirinya untuk bertemu sekaligus belajar dengan para senior di dunia perbankan.
“Bagi kami yang muda ini tentu harus banyak belajar dari saripati pengalaman, dari wisdom yang sudah mereka bangun berdasarkan jam terbang yang sangat tinggi. Ini tentu menjadi insight bagi dan semangat bagi kami. Dan saya percaya, ketika kita melihat sosok-sosok yang inspiratif ini, kita bisa mengikuti jejak para pendahulu kita yang sudah berhasil menanamkan pengalaman dan karya nyatanya di bidang perbankan,” sambungnya.
Baca juga: Bank Kalteng Raih Penghargaan Infobank Top BUMD 2023
Hingga November 2023, Bank Kalteng mampu meningkatkan kenaikan aset sebesar 20% atau menjadi Rp16,5 triliun secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama di 2022. Tumbuhnya aset tersebut sejalan dengan terkereknya laba perusahaan sebesar 26% atau menjadi Rp300 miliar yoy.
Plt. Direktur Utama (Dirut) Bank Kalteng Marzuki menjelaskan, naiknya laba perusahaan didongkrak oleh pos pendapatan yang berasal dari sejumlah komponen.
“Aset kita tumbuh karena kredit kita yang tumbuh. Konsolidasi dari peningkatan giro kemudian ada juga dari deposito korporasi. Terutama dana yang dari Jakarta kita salurkan penggunaannya untuk daerah kalimantan tengah. Jadi cari dananya di kota besar dan kita bawa ke daerah,” jelasnya.
Jika dirinci, penyaluran kredit tumbuh 9% menjadi Rp9,35 triliun yoy. Adapun, dana pihak ketiga (DPK) yang dikumpulkan bank tumbuh di atas 21% menjadi Rp12,6 triliun yoy.
Marzuki menyebut, selama ini portofolio kredit Bank Kalteng masih didominasi segmen konsumer. Namun, di tahun ini pihaknya berupaya meningkatkan porsi kredit produktif, termasuk UMKM.
Kredit produktif yang di tahun sebelumnya masih bertengger sebesar 25% secara bertahap ditingkatkan menjadi 40% hingga 2027.
“Alhamdulillah sekarang [November 2023] porsi kredit produktifnya sudah meningkat menjadi 35%. Jadi sedikit lagi, tidak perlu menunggu 2027 insyaAllah tahun depan porsi kredit produktif bisa tercapai, termasuk UMKM di dalamnya,” jelasnya.
Selain kredit untuk pedagang informal, sektor pertanian kelapa sawit dan pertambangan beserta turunannya mendapatkan porsi yang cukup besar untuk kredit produktif.
Sejumlah inisiatif untuk menyasar kredit produktif di bidang pertanian telah dilakukan. Misalnya, pemberian kredit sistem bayar panen untuk petani jagung di salah satu kabupaten Gunung Mas bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten.
Pihaknya memberikan bunga sebesar 1,5%, di mana bunga yang rendah itu disubsidi dari dana CSR BPD Kalteng.
Kemudian, pemberian kredit di Kabupaten Sukamara untuk para petani udang vaname dengan skema bayar angsuran pada saat panen tiba, yakni setiap 4 bulan sekali.
“Selanjutnya,kita buat UMKM tumbuh dengan sistem kredit UMKM Berkah dengan bunga yang sebelumnya 3%, gubernur minta turunkan 1,5% jauh di bawah suku bunga KUR. Itu yang meningkatkan secara volume UMKM. Kemudian kita punya kredit andalan seperti kredit di sektor konstruksi yang memiliki jangka waktu pendek dan bunganya lumayan bagus. Itu cukup meningkatkan perolehan interest income kita,” sambungnya.
Baca juga: Sektor Rumah Tangga Topang Kredit Bank Kalteng
Lebih lanjut, Marzuki mengatakan, di tahun ini dan 2024 pihaknya akan fokus menggenjot laba untuk memenuhi modal inti sebsar Rp3 triliun yang diwajibkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Perlu diketahui, saat ini modal inti Bank Kalteng masih Rp2,3 triliun. Artinya, perusahaan harus memutar otak untuk menambal kekurangan sebesar Rp700 miliar hingga 2025.
Untuk memenuhi modal tersebut, Bank Kalteng akan menggunakan pencadangan laba sebesar Rp300 miliar. Sisanya, yakni Rp500 miliar diperoleh dari suntikan dana dari pemerintah daerah.
“Kemudian yang selisihnya Rp300 miliar kita akan penuhi dari pencadangan laba yang diperoleh di tahun ini dan 2024. Jadi insyaAllah di semester I 2024 modal inti kita Rp3 triliun bisa tercapai. Dan sudah kita laporkan ke OJK seperti itu,” jelasnya.
Di sisi bisnis, Marzuki mengaku akan menjaga pertumbuhan secara moderat dengan pertumbuhan kredit sekitar 12%. Sebab, menurunya tantangan ekonomi di 2024 akan diwarnai likuiditas yang lebih ketat ditambah adanya persaingan politik.
“Kami masih menjaga rencana bisnis moderat yaitu pertumbuhan kreditnya kita pasang di 12%. Kemudian untuk aset kita proyeksikan tumbuh di 15%. Tapi secara pribadi ke internal tentu kita akan di atas itu,” tutupnya. (*) Ranu Arasyki Lubis