Jakarta – PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) membukukan pertumbuhan premi bruto sebesar 10,73 persen sepanjang 2024 menjadi Rp8,54 triliun. Namun di balik pertumbuhan tersebut, laba tahun berjalan justru tergerus dalam, turun hingga 47,05 persen secara tahunan menjadi Rp700,85 miliar.
Presiden Direktur Tugu Insurance, Tatang Nurhidayat, tak menampik tantangan tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa perusahaan tetap menjaga optimisme, meski lebih realistis terhadap proyeksi kinerja 2025.
“Mungkin tahun ini kami nggak bisa tumbuh sebesar itu, tetapi kami masih optimistis dengan yang kami rencanakan. Dengan penyesuaian kondisi kuartal I ini, kami masih lihat bahwa tahun ini laba kami masih tumbuh dibandingkan tahun lalu,” ujar Tatang dalam acara Media Gathering di Jakarta, Kamis, 17 April 2025.
Baca juga: Tugu Insurance Sabet 2 Penghargaan Digital Brand Awards
Meski laba anjlok tahun lalu, Tatang mengungkapkan bahwa Tugu Insurance sudah menyiapkan langkah mitigasi, terutama dalam menghadapi ketidakpastian suku bunga. Ia menyebut suku bunga yang masih berada di level tinggi menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi kinerja perusahaan.
“Tingkat suku bunga ternyata masih volatil, masih naik akhir-akhir ini. Kami sudah punya exit plan dari ketidakpastian ini. Durasi utang kami pendek-pendek, jadi saat jatuh tempo nanti kami bisa renew dengan tingkat bunga yang baru, walaupun lebih tinggi, tapi kami sudah antisipasi,” jelasnya.
Baca juga: Strategi Jitu Tugu Insurance, Dorong Kenaikan Laba 363 Persen di Awal 2025
Di sisi investasi, Tugu Insurance juga mulai bersiap menambah portofolio saham meski secara hati-hati. Tatang melihat potensi perbaikan pasar keuangan sebagai peluang yang tidak bisa dilewatkan sepenuhnya.
“Kalau dari sisi saham, sekarang itu sudah di bottom. Cuma tinggal kapan naiknya, kami belum tahu. Tapi paling tidak, kami sudah punya barang untuk menambah hasil prestasi,” imbuh Tatang. (*) Alfi Salima Puteri