Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa program prioritas Presiden Prabowo Subianto, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) akan memberikan kontribusi sebesar 0,7 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Sri Mulyani menyebut, program MBG diperkirakan akan melibatkan sekitar 185.000 pekerja dan berpotensi mengurangi kemiskinan sebesar 0,19 persen.
Sri Mulyani memberi contoh, program MBG ini seperti menyelenggarakan pesta pernikahan setiap hari selama satu tahun penuh lantaran pemerintah menyiapkan makan pada 5.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Jika Anda akan menyelenggarakan pernikahan anak-anak Anda, Anda mempersiapkannya selama satu tahun, enam bulan. Untuk yang satu ini, kami menyediakan makanan untuk 5.000 orang di setiap fasilitas setiap hari. Jadi Anda merasa seperti sedang menyelenggarakan pesta pernikahan setiap hari sepanjang tahun,” ujar Sri Mulyani dalam Mandiri Investment Forum 2025 di Jakarta, Selasa, 11 Februari.
Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis dan 3 Juta Rumah jadi Mesin Baru Pertumbuhan Ekonomi RI 2025
Lebih lanjut, pemerintah akan terus mendukung program MBG, bukan hanya dari segi anggarannya saja, melainkan juga kapasitas Badan Gizi hingga pelaksanaannya.
Pasalnya, MBG disediakan lebih dari 350.000 sekolah dengan lebih dari 90 juta siswa di Indonesia, selama 5 hari per minggu bukan hal yang mudah, baik dari besarnya anggaran maupun pengiriman.
“Jadi saya bisa bayangkan banyak dari Anda di sini di ruangan ini yang mungkin sudah menyelenggarakan pesta pernikahan anak-anak mereka,” imbuhnya.
Dalam paparannya, Sri Mulyani menyatakan terdapat tiga skema dari penyaluran MBG, yakni yang saat ini berlaku, target awal serta opsi ekspansi.
Skema Saat Ini (existing)
Timeline: Januari 2025
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG): 220
Cakupan SPPG: 3.000 penerima manfaat
Penerima manfaat: 589.902 siswa, ibu hamil dan balita
Anggaran: Rp71 triliun
Skema Target Awal (initial target)
Timeline: Desember 2025
SPPG: 5.000
Cakupan SPPG: 3.000-4.000 penerima manfaat
Penerima manfaat: 15,5 juta siswa, 2,4 juta ibu hamil dan balita
Anggaran: Rp71 triliun
Baca juga: Sri Mulyani Beberkan Efek Kebijakan Trump terhadap Perekonomian Global hingga RI
Skema Ekspansi (expansion options)
Timeline: Desember 2025
SPPG: 15.000 (moderat), 28.000 (optimistik)
Cakupan SPPG: 3.000 penerima manfaat
Penerima manfaat: 40 juta siswa, ibu hamil dan balita (moderat), 82,9 juta siswa, ibu hamil, dan balita (optimistik)
Anggaran: Rp71 triliun + Rp100 triliun. (*)
Editor: Galih Pratama