Rupiah Tembus Rp16.000, DPK Valas Perbankan Apa Kabar?

Rupiah Tembus Rp16.000, DPK Valas Perbankan Apa Kabar?

Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS/USD) terus mengalami tren pelemahan. Bahkan, pada perdagangan hari ini, Selasa (16/4/2024) rupiah berada di level Rp16.000 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah berpotensi melemah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) di hari kerja pertama pasca liburan Lebaran, yakni akan bergerak ke Rp16.000 per dolar AS pada Selasa, 16 April 2024.

“Rupiah berpotensi bergerak melemah ke arah Rp16.000 terhadap dollar AS hari ini,” ujar Ariston.

Dia menjelaskan indeks dolar AS saat ini sudah bergerak di atas kisaran, yakni 106. Sementara, selama libur Lebaran berada di kisaran 105 dan sebelum Lebaran di kisaran 104.

Baca juga: Rupiah Anjlok di Atas Rp16.000 per Dolar AS, Ini yang Bakal Dilakukan BI

Lantas, bagaimana kondisi likuidiitas simpanan valuta asing (valas) di perbankan, di tengah tren rupiah yang terus melemah?

Berdasarkan data analisis perkembangan uang beredar (M2) Bank Indonesia (BI) Februari 2024, kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) valas memperlihatkan tren yang menurun mulai awal tahun 2024.

Secara rinci, pada Desember 2023 DPK valas tercatat sebesar Rp1.256 triliun, terdiri dari giro sebesar Rp761,9 miliar, tabungan Rp171,3 miliar dan simpanan berjangka Rp323,2 miliar.

Kemudian, pada Januari 2024 DPK valas meningkat tipis menjadi sebesar Rp1.261 triliun, terdiri dari giro sebesar Rp755,9 miliar, tabungan Rp175,7 miliar dan simpanan berjangka Rp329,4 miliar.

Baca juga: DPK Perbankan di Februari 2024 Melambat, OJK Beberkan Penyebabnya

Lalu, mulai Februari 2024 DPK valas perbankan menurun tipis menjadi sebesar Rp1.264,7 triliun, terdiri dari giro sebesar Rp758,4 miliar, tabungan Rp175,7 miliar dan simpanan berjangka Rp330,6 miliar. Angka tersebut melambat 7,4 persen yoy dibandingkan bulan sebelumnya.

Adapun secara keseluruhan, total DPK perbankan di Februari 2024 mencapai Rp8.193 triliun. Artinya DPK valas mencakup sebesar 15,43 persen dari total DPK perbankan di Tanah Air. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News