Jakarta – Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS), didorong oleh membaiknya sentimen pasar yang dipicu oleh potensi kesepakatan tarif antara China dan AS.
“Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS di tengah membaiknya setimen di pasar oleh harapan kesepakatan tarif China-AS,” kata Analis Mata Uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, Kamis, 24 April 2025.
Lukman menyebutkan bahwa hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen, serta komitmen BI menjaga stabilitas nilai tukar, turut mendukung penguatan rupiah.
“Hasil RDG BI pada Rabu yang mempertahankan suku bunga dan tekad BI menjaga stabilitas rupiah juga mendukung rupiah,” jelasnya.
Baca juga: BI Klaim Rupiah Tetap Terkendali di Tengah Ketidakpastian Global Meski Tembus Rp16.560
Lukman memproyeksikan rupiah akan berada di kisaran Rp16.750-Rp16.900 per dolar AS hari ini.
“Rupiah akan berada di range Rp16.750-Rp16.900 per dolar AS hari ini,” tambahnya.
Pernyataan Trump Redakan Kekhawatiran
Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro mengatakan, pernyataan Presiden Donald Trump yang meyakinkan investor bahwa ia mengurungkan niat untuk melengserkan Ketua The Fed, Jerome Powell, turut meredakan kekhawatiran atas otonomi bank sentral.
Baca juga: The Fed Tahan Suku Bunga, Powell Pastikan Tak Ada Unsur Politik
Dia pun memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.843 dan Rp16.896 per dolar AS hari ini.
“Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini kemungkinan akan bergerak pada kisaran Rp16.843 dan Rp16.896,” tambahnya. (*)
Editor: Yulian Saputra