Jakarta – Rupiah berpeluang mengalami penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah Presiden Donald Trump meminta Bank Sentral AS (the Fed) dan beberapa negara lainnya untuk menurunkan suku bunga acuan.
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan permintaan Trumo tersebut memberikan sentimen positif ke aset berisiko, terutama pada indeks saham.
“Sepertinya permintaan Trump kepada Bank Sentral AS dan negara lainnya untuk menurunkan suku bunga, memberikan sentimen positif ke aset berisiko, terutama indeks saham bergerak menguat,” kata Ariston saat dihubungi Infobanknews, Jumat, 24 Januari 2025.
Baca juga: IHSG Dibuka Hijau, Naik 0,33 Persen ke Level 7.256
Ariston menambahkan bahwa permintaan Trump kepada Arab Saudi untuk menurunkan harga minyak juga memberikan sentimen positif ke aset berisiko.
“Permintaan Trump ini bila terjadi bisa mendorong kenaikan konsumsi dan produksi sehingga memicu pertumbuhan ekonomi global,” ujar Ariston.
Selain itu, hal ini berimbas juga pada beberapa nilai tukar di emerging market juga menunjukkan penguatannya pagi ini terhadap dolar AS.
Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Pecah Rekor Lagi!
Ariston memproyeksikan rupiah akan berada di kisaran Rp16.200-Rp16.230 per dolar AS hari ini.
“Rupiah berpeluang menguat ke arah Rp16.200-Rp16.230 hari ini dengan potensi resisten dikisaran Rp16.300,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama