Selain itu, untuk pengembangan kawasan komersial, DMAS berencana meluncurkan produk ruko pada awal Desember 2016 untuk memenuhi permintaan ruko di kawasan Kota Deltamas.
“Selain itu, peluncuran ruko ini juga akan mendukung pertumbuhan kinerja perseroan melalui tambahan pendapatan dari penjualan area komersial,” pungkas Tondy.
Saat ini, DMAS telah berkembang menjadi emiten pengembang kawasan industri berkapitalisasi terbesar di Bursa Efek Indonesia dengan kapitalisasi pasar mencapai sekitar Rp11 triliun.
Hingga 30 September 2016, penjualan lahan industri perseroan telah mencapai 52,1 ha, melampaui target perusahaan untuk tahun 2016 seluas 50 ha. (*) Dwitya Putra
(Baca juga: Paket Kebijakan ke-13 Fokus Dorong e-Commerce dan Perumahan)
Editor: Paulus Yoga