Poin Penting
- Garda Medika menyumbang sekitar 20% dari total portofolio Asuransi Astra, dengan kinerja stabil sejak 2024.
- Asuransi Astra optimistis sektor asuransi kesehatan korporasi masih tumbuh, karena kesadaran di segmen kumpulan lebih tinggi dibanding ritel.
- Industri asuransi umum terus tumbuh, didorong sektor properti, kendaraan, dan kesehatan, dengan premi kumpulan naik 4,7% pada semester I 2025.
Jakarta – Salah satu produk unggulan dari PT Asuransi Astra, yakni Garda Medika, yang merupakan produk asuransi kesehatan korporasi, saat ini menyumbang sekitar 20 persen dari keseluruhan portofolio perusahaan.
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agastisianus, mengatakan bahwa, porsi asuransi kesehatan korporasi dari keseluruhan portfolio itu stabil sejak 2024.
Berdasarkan hal itu, Maxi tetap optimistis produk asuransi kesehatan korporasi masih akan bertumbuh ke depannya karena kesadaran masyarakat terhadap asuransi melalui jenis asuransi kumpulan lebih tinggi jika dibandingkan dengan ritel.
“Kalau kita bilang sektor korporasi, awareness terhadap asuransi itu besar atau tinggi, lebih tinggi daripada ritel. Sehingga untuk khusus asuransi kumpulan kami masih optimis kali ini akan masih berpotensi,” kata Maxi dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 12 November 2025.
Baca juga: Tanggapan Asuransi Astra soal Pembentukan MAB dan Ketentuan Co-Payment 5 Persen
Optimisme itu sejalan dengan pertumbuhan industri asuransi umum yang ditopang oleh sektor properti, kendaraan bermotor, hingga sektor asuransi kesehatan.
“Nah itu asuransi kesehatan itu pertumbuhannya juga masih cukup, apa namanya, cukup bagus. Ya dia masih tumbuh double digit di industri. Kurang lebih asuransi Astra juga akan meng-capture pertumbuhan di industri,” imbuhnya.
Baca juga: Operation Director Asuransi Astra Hendry Yoga Raih Best CTO 2025
Adapun, data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat total premi berdasarkan kepemilikan segmen kumpulan pada semester I 2025 masih tumbuh 4,7 persen Rp17,68 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp16,89 triliun.
Dengan total tertanggung dari segmen asuransi kumpulan mencapai 102,07 juta orang meningkat 7,4 persen dari 95,07 juta orang pada semester I 2024. (*)
Editor: Yulian Saputra









