Jakarta – Pasar saham di Indonesia diprediksi akan terus menguat kedepan. Hal ini mengingat perbaikan yang terjadi secara gabungan, antara perekonomian global dan perkeonomian domestik.
Andrian Tanuwijaya, Protofolio Manager Equity PT Manulife Aset Management Indonesia (MAMI) melihat, ada perbaikan ekonomi global yang terjadi secara merata di negara berkembang maupun negara maju. Kondisi ini sangat menguntungkan bagi negara Asia sebagai pabrik dunia yang dominan memproduksi barang dan jasa kebutuhan untuk berbagia belahan dunia. Dampak lanjutannya adalah meningkatkan aktifitas industri dan ekspor Asia. Dengan demikian, korporasi atau emiten sektor-sektor tertentu akan diuntungkan oleh kondisi ini.
Faktor global lainnya adalah, saat ini kebijakan bank sentral dunia masih tetap akomodatif yang didukung oleh inflasi yang rendah. Hal ini cukup mengurangi tekanan bagi bank sentral untukmenaikkan suku bunga.
Sementara itu, dari sisi domestik, Andrian melihat data makro ekonomi tetap menunjukkan stabilisasi dnegan inflasi terkendali, cadangan devisa mencapai rekor tertinggi, CAD (Current Account Deposit) terjaga , dan nilai tukar rupiah berada dalam kisaran target pemerintah dan Bank Indonesia.
Diakui, pemulihan ekonomi tidak berjalan sesuai ekspektasi sebagai akibat kebijakan pengurangan subsidi di semester pertama. Tetapi, di semester kedua, BI melakukan sejumlah pelonggara moneter, yakni dengan memangkas suku bunga sebanyak dua kali. Langkah pelonggaran moneter yang dilakukan BI ditujukan untuk mendorong kembali laju pertumbuhan ekonomi.(*)