Jakarta – Kementerian Koperasi (Kemenkop) menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan ekonomi syariah melalui koperasi.
Salah satu bentuk dukungan yang diberikan adalah penyaluran pembiayaan berbasis syariah melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) kepada BMT Al Bahjah di Kabupaten Cirebon.
Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengapresiasi peran Pondok Pesantren (Ponpes) Al Bahjah dalam pengembangan ekonomi syariah melalui Koperasi BMT Al Bahjah.
Sebagai mitra LPDB, BMT Al Bahjah dinilai konsisten membangun ekonomi berbasis syariah yang sejalan dengan dakwah dan nilai-nilai spiritual.
“Kami dari Kementerian Koperasi sengaja hadir untuk memberikan dukungan kepada Pondok Pesantren Al-Bahjah dan tentunya kami memuliakan Buya Yahya,” ujarnya, dikutip Minggu, 23 Maret 2025.
Baca juga : Alhamdulillah! Ekosistem Ekonomi Syariah RI Terus Tumbuh, Ini Buktinya
Data empiris Kemenkop menunjukkan bahwa koperasi syariah atau BMT yang didukung oleh koperasi pembiayaan syariah efektif dalam memerangi praktik rentenir dan pinjaman dengan margin tinggi.
Koperasi syariah juga terbukti mampu memberikan akses keuangan yang lebih baik bagi masyarakat mikro dan ultra mikro.
“Value ini yang kemudian memberi semangat kepada BMT atau Koperasi Pembiayaan Syariah memiliki kekuatan energi yang jauh lebih besar dibandingkan dengan yang konvensional untuk bisa memerangi satu rentenir, memerangi pinjaman dengan margin yang sangat tinggi,” tambah Ferry.
Pembentukan Kopdes Merah Putih
Dalam kesempatan tersebut, Ferry juga menyampaikan rencana pemerintah untuk membentuk Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di wilayah Cirebon, Indramayu, dan Kuningan.
Ferry berharap BMT Al-Bahjah membimbing koperasi-koperasi lain dalam mengelola pembiayaan syariah.
“Tadi saya menyampaikan kepada Buya Yahya (Pengasuh Lembaga Pendidikan Dakwah/ LPD) Al Bahjah Buya Yahya) untuk membantu kami membimbing Koperasi-koperasi yang akan didirikan sesuai dengan arahan pemerintah,” jelas Ferry.
Baca juga : MUI Dorong KNEKS jadi Badan untuk Perkuat Ekosistem Ekonomi Syariah RI
Ferry juga berharap alumni Ponpes Al-Bahjah yang telah tersebar di seluruh Indonesia juga diharapkan dapat turut berkontribusi dalam pengembangan koperasi desa ini.
Target pengembangannya mencakup berbagai sektor operasional, seperti retail, apotek, klinik desa, transportasi, dan pergudangan.
Sesuai arahan Presiden, Kemenkop menargetkan pembentukan Koperasi Desa secara nasional hingga mencapai hampir 70 ribu desa di seluruh Indonesia pada Juli mendatang.
Untuk mencapai target tersebut, Kemenkop akan menerapkan tiga pendekatan utama, yaitu revitalisasi koperasi yang sudah berkembang, revitalisasi koperasi yang belum maju, dan pembentukan koperasi baru di desa yang belum memiliki koperasi.
“Melalui Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara pemerintah, pondok pesantren, dan masyarakat dalam upaya mewujudkan pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di Indonesia,” kata Ferry.
Dukungan Buya Yahya
Sementara itu, Pengasuh Lembaga Pendidikan Dakwah (LPD) Al Bahjah, Buya Yahya, menyatakan kesiapan untuk mendukung pemerintah dalam menyukseskan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, khususnya koperasi syariah.
Menurutnya, koperasi syariah tidak hanya membawa spirit kebaikan, tetapi juga menjadi bagian dari pembangunan ekonomi umat.
“Kami imbau siapa pun untuk bisa bergabung untuk bisa menjadi lebih kepada syariah. Kami ingin menjaring orang sebanyak-banyak untuk bergabung di sini (koperasi),” pungkasnya. (*)