Perang Suku Bunga Bank Tidak Bisa Dihindarkan

Perang Suku Bunga Bank Tidak Bisa Dihindarkan

Jakarta – Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin menilai, penyesuaian suku bunga kredit di awal 2023, bisa mengakibatkan perang suku bunga antar bank, imbas dari kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang menjadi 4,75%.

Penyesuaian suku bunga kredit bank, dinilai dapat menurunkan permintaan terhadap kredit yang akan berpengaruh terhadap likuditas perbankan. Menurutnya, beberapa hal yang bisa dilakukan oleh bank dalam menjaga tingkat likuiditas tersebut adalah dengan menjaga tingkat suku bunga dana yang kompetitif.

“Selain itu, bank juga harus menawarkan inovasi produk yang beragam dan memberikan layanan yang baik dan cepat, khususnya peningkatan layan digital,” ungkap Amin pada Infobank, Rabu, 9 November 2022.

Namun, jika bank memberikan tingkat suku bunga yang kompetitif, maka perang suku bunga antar bank tidak dapat dihindarkan lagi. “Meski sepanjang 2022 bank menjaga bunga DPK yang sangat minimalis tapi perang suku bunga tidak bisa dihindari lagi ke depan,” jelasnya.

Seperti diketahui, pada September 2022 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat likuiditas perbankan dalam level yang memadai dengan rasio-rasio likuditas yang terjaga. Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) masing-masing sebesar 121,62% dibandingkan dengan Agustus 2022 yang sebesar 118,01% dan 27,35% dibanding Agustus 2022 sebesar 26,52%. Jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 50% dan 10%. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Related Posts

News Update

Top News