Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) mendukung pelaku UMKM bisa kembali bangkit melalui pemberian fasilitas kredit Uusaha rakyat (KUR).
Plt. Direktur Utama Bank Sumut Hadi Sucipto mengungkapkan, perseroan sangat mendukung kebangkitan ekonomi nasional seiring dengan pulihnya kegiatan dunia usaha dan konsumsi masyarakat.
Per 31 Des 2022, outstanding penyaluran KUR Bank Sumut mencapai Rp1,9 triliun atau naik 41,72% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 (year onyear/yoy) sebesar Rp1,3 triliun.
Komposisi pinjaman KUR terdiri dari Rp1,18 triliun digunakan untuk modal kerja, dan selebihnya Rp750 miliar untuk kegiatan investasi. Dari sisi nasabah penerima, fasilitas tersebut telah disalurkan kepada 38.393 nasabah KUR atau naik sekitar 37,3% (yoy)
“Ke depan, kami akan fokus untuk tetap memberikan fasilitas KUR dalam rangka untuk memberdayakan UMKM. Sebagaimana diketahui, pelaku usaha tersebut selama ini telah menjadi tulang punggung perekonomian nasional,” ungkap Hadi, Senin 9 Januari 2023.
Pada 2022, bank milik Pemda Provinsi dan Kabupaten/kota Sumatera Utara ini membukukan kinerja yang solid. Outstanding penyaluran kredit di 2022 sebesar Rp27,85 triliun. Jumlah tersebut naik 10,58% dari tahun sebelumnya.
Perseroan juga berhasil menjaga kualitas kredit dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) net di level 1,21% atau membaik dari tahun buku 2021 sebesar 1,80%.
Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun pada 2022 mencapai Rp31,9 triliun atau naik 3,01% (yoy), dimana komposisi dana pihak ketiga didominasi oleh produk tabungan dan giro sebesar 60%. Hingga akhir tahun 2022 perseroan memproyeksikan laba bersih minimal Rp800 miliar di tahun 2023. (*). Dicky F.