Pembiayaan Skema RTO bagi Pekerja Informal Untuk Miliki Rumah, Begini Updatenya

Pembiayaan Skema RTO bagi Pekerja Informal Untuk Miliki Rumah, Begini Updatenya

Makassar – PT Sarana Multigriya Financial (Persero) atau SMF sudah mulai melakukan piloting penyaluran pembiayaan rumah dengan skema sewa beli atau rent to own (RTO) bagi para pekerja informal

Skema RTO ini digagas untuk memudahkan segmen masyarakat berpenghasilan tidak tetap (non fixed income) atau informal agar bisa memiliki rumah. Dalam pelaksanaannya, SMF menggandeng agregator dan lembaga keuangan.

“Program pembiayaan RTO kalau kita melihat bahwa sebetulnya ada segmen yang kurang terlayani untuk bisa memiliki atau bertempat tinggal, yaitu segmen non fixed income, dengan desil yang kurang lebih dekat dengan FLPP. Segmen ini saat mengajukan pembiayaan ke bank tidak bisa karena kebanyakan bank mensyaratkan slip gaji. Oleh karena itu sangat baik bila segmen ini dilayani dengan skema RTO,” terang Heliantopo, dikutip 13 Agustus 2023.

Baca juga: SMF Kantongi Cuan Rp245 M di Semester I-2023, Ini Faktor Penopangnya

Dengan skema RTO, masyarakat menyewa rumah sesuai jangka waktu dan kemampuan. Nanti di waktu tertentu, misalnya setelah 5,10, atau 15 tahun dikonversi menjadi pembelian. Bisa juga terus menyewa selama 15 tahun, lalu di akhir periode tersebut rumahnya dihibahkan.

“Jadi segmen ini bisa mempunyai rumah. Mempertimbangkan bahwa mereka kalau mau ambil KPR agak sulit. Skema ini adalah salah satu hasil pembahasan Sekretariat Ekosistem Perumahan,” imbuh Heliantopo.

Ia menambahkan, pembiayaan skema RTO masih berjalan sebagai piloting dan terus dicarikan struktur yang pas, yang diminati oleh masyarakat berpenghasilan tidak tetap. Project ini mulai dilakukan di daerah Tenjo, Kabupaten Tangerang, Banten.

Selama ini segmen berpenghasilan tidak tetap dan sektor informal memang mengalami kesulitan untuk memiliki rumah lewat KPR. Padahal segmen ini jumlahnya cukup besar. Martin Daniel Siyaranamual mengatakan, lebih dari separuh pekerja di Indonesia diklasifikasikan sebagai pekerja informal, dan sering kesulitan mengakses produk-produk jasa keuangan, termasuk akses ke pembiayaan hunian layak.

“Data menunjukkan perserntase pekerja formal dan informal pada Agustus 2022 adalah 40,69% formal dan 59,31% informal,” ujar Martin.

Baca juga: Erick Thohir Saksikan Akad KPR Massal yang Diadakan Bank BTN

Dalam piloting saat ini, SMF menggandeng Pinhome sebagai agregator, dan Karunia Multifinance. Ke depan jumlah agregator dan lembaga keuangan yang digandeng akan ditambahkan agar program ini semakin banyak dan size-nya terus meningkat.

Sebagai tambahan, dalam skema RTO, masyarakat mengajukan minat ke agregator. lalu agregator melakukan transaksi jual beli dengan developer lewat pembiayaan dari lembaga keuangan. Kemudian oleh lembaga keuangan di-refinancing ke SMF. Masyarakat melakukan pembayaran sewa langsung ke lembaga keuangan. (*) Ari Astriawan

Related Posts

News Update

Top News