Sejalan dengan warga asing yang banyak bekerja dan berlibur di Indonesia, tentunya membutuhkan layanan perbankan dalam negeri. Rezkiana Nisaputra
Jakarta – Perbankan Indonesia menyambut positif rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait dengan Surat Edaran (SE) mengenai pelonggaran bagi Warga Negara Asing (WNA) untuk membuka rekening tabungan valuta asing (valas) di Indonesia.
Menurut Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Budi Gunadi Sadikin, rencana OJK untuk melonggarakn WNA membuka rekeningnya di Indonesia, merupakan langkah positif OJK. Perseroan juga mendukung langkah OJK tersebut karena dapat menarik valas ke dalam negeri. “Saya kira itu bagus sih, biar orang asing yang taruh duit di kita lebih banyak, rencananya kan begitu. Itu lebih bagus kalau dipermudah,” ujar Budi di SMAN 68, Jakarta, Selasa, 8 September 2015.
Dia menilai, warga asing yang bekerja di Indonesia juga cukup banyak. Sejalan dengan hal tersebut, tentunya warga asing membutuhkan layanan perbankan lokal. Pasalnya, gaji mereka relatif besar dan dapat menjadi potensi simpanan tersendiri bagi bank-bank di Indonesia. “Lebih banyak orang asing yang gajinya besar menabung di lokal, apalagi kalau dolar, jadi bagus. Uang yang kita butuhkan untuk bangun infrastruktur itu kurang kan, ini perlu ditingkatkan,” tukas Budi.
Budi mengungkapkan, saat ini uang yang beredar di Indonesia mencapai sekitar Rp4.200 triliun, sementara yang sudah dipakai untuk kredit sebanyak Rp3.800 triliun. Sisanya sekitar Rp400 triliun dalam bentuk simpanan dinilai masih relatif kurang atau terjadi saving investment gap.
“Listrik aja butuh dana Rp700-Rp800 triliun, nah itu yang diperbanyak. Dengan cara begini, income orang-orang asing di sini masuk ke bank,” tegasnya.
Lebih lanjut dia menambahkan, bahwa saving investment gap yang cukup besar juga dinilai telah berkontribusi pada tertekannya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dimna Indonesia memang butuh banyak uang untuk biaya pembangunan.”Untuk itu perlu ditingkatkan saving-nya penduduk Indonesia. Sekarang yang punya rekening baru 60 juta, ya cuma itu saja yang bisa nabung, itu aja yang bisa dikumpulkan,” ucap Budi.
Sementara ditempat yang sama, Senior Executive Vice President PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Muhammad Ali mengatakan, kebijakan memudahkan WNA untuk membuka rekening tabungan merupakan peluang bagi BRI dalam menjaring dana murah.”Selama ini memang sudah ada tapi kan banyak syarat-syaratnya. Ini peluang buat BRI jika dilonggarkan,” ungkap Ali.
Menurut dia, jaringan BRI yang berada di seluruh Indonesia dari desa hingga kota besar, dirasa akan memudahkan WNA untuk membuka rekening tabungan valasnya di BRI. Hal ini juga sejalan dengan tempat-tempat wisata yang banyak berada di daerah.”Kalau potensinya itu (valas dari WNA), kami belum menghitungnya, yang jelas dengan kita punya unit kerja di seluruh Indonesia, maka memudahkan WNA,” tutup Ali. (*)