Jakarta – LiveIn, penyedia hunian fleksibel di Asia Tenggara resmi mengakuisisi KoolKost, brand akomodasi jangka panjang yang berbasis di Indonesia dari RedDoorz.
Akuisisi ini turut memperluas kehadiran LiveIn di Indonesia dengan menambahkan 27 properti KoolKost di enam kota ke dalam portofolionya.
Co-founder & CEO LiveIn Keek Wen Khai mengatakan, akuisisi KoolKost menjadi momen penting bagi perusahaan dalam memperkuat market di Indonesia.
Baca juga : Percepat Onboarding Digital, VIDA Dukung Superbank Akuisisi 2 Juta Nasabah
“Melalui jaringan mitra properti yang luas dan reputasi yang telah dibangun KoolKost, kami sangat bersemangat dengan potensi untuk memberikan dampak positif bagi pemilik properti sekaligus menyediakan hunian fleksibel bagi anak muda yang mendukung pertumbuhan dan aspirasi mereka,” katanya dikutip Rabu, 6 Maret 2025.
Diketahui, sejak diluncurkan pada 2020 oleh RedDoorz, KoolKost menyediakan hunian terjangkau yang dikenal luas sebagai kos-kosan di Indonesia. Seiring waktu, brand ini terus berkembang dan memperkuat posisinya di pasar hunian jangka panjang.
Baca juga : OJK Respons Rencana Hanwha Life Akuisisi Nobu Bank 40 Persen, Bagaimana Nasib MNC Bank?
Sementara, Founder & CEO RedDoorz Amit Saberwal menambahkan, pihaknya menyambut baik kehadiran LiveIn di pasar Indonesia dan yakin bahwa kehadiran mereka akan memberikan nilai tambah bagi ekosistem bisnis hospitality yang lebih luas.
Menurutnya, dengan pasar sebesar ini, masih banyak ruang bagi banyak pemain untuk berkontribusi dan menghadirkan solusi untuk tantangan yang ada.
“Fokus kami tetap berkomitmen untuk membangun perusahaan akomodasi multi-brand terbesar di Asia Tenggara, dengan memperluas jaringan hotel RedDoorz, serta memperkuat brand kelas menengah kami seperti SANS Hotel dan Urbanview,” jelasnya.
KoolKost sendiri akan tetap beroperasi sebagai sub-brand dalam naungan LiveIn Indonesia. Secara bertahap, LiveIn akan menyelaraskan properti KoolKost dengan standar kategori produk LiveIn, yaitu LiveIn Intro, LiveIn Select, dan LiveIn Signature.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2035, sebanyak 66,6 persen penduduk Indonesia akan tinggal di wilayah perkotaan. Hal ini, seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan hunian fleksibel. (*)
Editor: Galih Pratama










