Jakarta – Penyaluran kredit perbankan di tahun 2021 mulai menunjukkan perbaikan sejalan dengan perekonomian nasional yang mulai pulih. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun optimis, kredit perbankan akan terus membaik di 2022. Bahkan, OJK menargetkan pertumbuhan kredit di 2022 berada dikisaran 6,5%-8,5%.
“Sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional (5,2% yoy), kami memproyeksikan di tahun 2022 akan lebih baik dengan kredit perbankan akan meningkat pada kisaran 7,5% ± 1%,” ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan, di Jakarta, Kamis, 20 Januari 2022.
Selain itu, OJK juga menargetkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di rentang 9%-11% di 2022. Wimboh mengakui, sektor perbankan telah berangsur-angsur mengalami perbaikan dalam masa pandemi ini. Apalagi, jika dilihat berdasarkan kinerja keuangan perbankan yang terus membaik.
Hal ini juga tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) gross perbankan yang terkendali pada level 3% dan cenderung turun dari tahun lalu tang tercatat sebesar 3,06%.
Dalam masa pandemi Covid-19 ini, kredit restrukturisasi Covid-19 juga tercatat telah turun menjadi Rp693,6 triliun, jauh di bawah angka tertinggi Rp830,5 triliun pada tahun 2020. Dari jumlah tersebut, telah dibentuk pencadangan sebesar 14,85% (Rp103 triliun).
Permodalan perbankan terjaga jauh di atas threshold minimum, yaitu sebesar 25,67% dengan likuiditas yang ample, didukung juga dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga sebesar 12,21%. (*)