Jakarta – PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) hingga akhir kuartal III-2022 telah mencatatkan kinerja keuangan positif, hal ini ditunjukan melalui pencapaian laba bersih yang tumbuh 108,5% atau sebesar Rp560,47 miliar dari Rp268,78 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya, serta lebih tinggi 5,5% melampaui capaian laba bersih setahun penuh di 2021.
Diketahui, pencapaian laba bersih tersebut berasal dari total pendapatan TLDN yang dalam 9M-2022 berhasil mencapai Rp2,47 triliun, naik 20,8% secara tahunan yang disebabkan oleh kenaikan harga jual rata-rata Crude Palm Oil (CPO) menjadi Rp11.566/kg dan Palm Kernel (PK) menjadi Rp7.477/kg.
“CPO menjadi kontributor terbesar pendapatan TLDN selama periode Januari-September 2022 yaitu sebesar Rp2,21 triliun, lebih tinggi dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya, dikarenakan lebih tingginya harga jual rata-rata CPO sebesar 19,9% yoy,” ucap Direktur Utama TLDN, Wishnu Wardhana dikutip dari keterbukaan informasi 28 November 2022.
Sementara itu, perusahaan juga mencatatkan realisasi earnings before interest, tax, depreciation and amortization (EBITDA) sebesar Rp957 miliar hingga akhir September 2022, tumbuh 17,0% yoy. Selain itu, total aset TLDN sepanjang Januari-September 2022 mengalami kenaikan menjadi Rp5,42 triliun dari sebelumnya pada Januari-September 2021 sebesar Rp4,84 triliun.
Kemudian, kinerja operasional TLDN dari sisi kebun yaitu produksi tandan buah segar (TBS) inti juga tercatat tumbuh 5,6% pada 9M-2022 atau setara 758.507 ton. Peningkatan produksi TBS inti terutama disokong oleh kinerja kuartal III-2022 sebanyak 306.909 ton, tumbuh 17,6% secara quarter to quarter (qtq), serta lebih tinggi 26,8% secara tahunan.
Dari sisi kinerja pabrik, perusahaan mencatatkan realisasi TBS diolah sepanjang periode Januari-September 2022 sebanyak 957.891 ton, tumbuh 5,8% dibandingkan periode yang sama sebelumnya sebesar 905.680 ton. Tidak hanya itu, perusahaan mencatatkan produksi CPO sebesar 214.743 ton tumbuh 4,1% yoy dan produksi PK sebesar 35.640 ton melonjak 13,2% yoy.
Wishnu, menambahkan bahwa, hingga akhir tahun perusahaan optimis kinerja keuangan dan operasional masih akan tumbuh positif, serta terus berupaya meningkatkan kinerja operasional dengan memanfaatkan Teladan Productivity Technology Science (TPTS) yang menerapkan Internet of Things (IoT), penggunaan data satelit, serta remote sensing, dimana aplikasi teknologi ini dibangun dengan data lagging indicators (output) dan leading indicators (input) sebagai inovasi untuk memaksimalkan produktivitas dan efisiensi operasi.
“Selain itu, kami juga melakukan digitalisasi, standarisasi, dan integerasi pada usaha keberlanjutan TLDN melalui aplikasi Teladan Green Metrics (TGM). Kedua inovasi ini, membuat kami mampu untuk menyeimbangkan nilai keberlanjutan dengan nilai ekonomi,” imbuhnya.
Adapun, terkait dengan komitmen environmental, social, and governance (ESG), perusahaan telah menampung hampir 40 set data ESG dalam database relasional terintegrasi yang termasuk lebih dari 10 juta data melalui Teladan Green Metrics (TGM).
Aplikasi TGM juga memiliki dasbor live ESG untuk menampilkan analisis keputusan, tren jangka pendek dan jangka panjang yang muncul, serta menghasilkan berbagai laporan yang dibutuhkan perusahaan secara berkala. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra