Jakarta – Muamalat Institute (MI) selaku anak perusahaan Bank Muamalat Indonesia (BMI) mendukung berjalannya program Muamalat Associate Program Digital Banking (MAP-DB), untuk berkontribusi pada pertumbuhan digitalisasi perbankan Syariah melalui BMI.
Head People Development & Culture BMI yang juga sekaligus Executive Director MI, Anton Hendrianto optimis bahwa 20 orang yang telah terpilih dan bergabung di MAP-DB ini akan berkontribusi nyata untuk membuat perbedaan pada bisnis digital BMI. Program ini merupakan inisiatif BMI untuk beradaptasi dengan perubahan zaman yang semakin digital.
“Pemilihan MAP-DB ini dari seluruh kampus Indonesia melalui tujuh seleksi, dan jumlah CV yang masuk 6.400 untuk mengisi 20 posisi. Selamat untuk MAPDB terpilih, tapi ini baru satu pintu yang baru kalian buka, dan ada beberapa pintu yang harus kalian buka untuk membantu BMI mendorong digital ekosistem di Syariah,” jelas Anton pada paparan virtualnya, 2 Agustus 2021.
Peserta MAP-DB nantinya akan melewati beberapa tahap, kurang lebih selama satu tahun. 6 bulan pertama mereka fokus pada pembelajaran. BMI memastikan seluruh peserta MAP-DB ini memiliki kompetensi yang sama, baik untuk designer maupun untuk developer.
Anton berharap calon-calon yang terpilih akan mampu lulus setelah 12 bulan berdinamika. Sehingga, mereka mampu berkontribusi nyata untuk BMI dan juga institusi keuangan Syariah. (*)
Editor: Rezkiana Np