Aksi Berujung Ricuh
Menjelang siang, suasana di depan gedung DPR mulai memanas. Sekitar pukul 12.40 WIB, massa bergerak ke arah Slipi dan Semanggi. Ketegangan meningkat saat sebagian demonstran melempar barang ke arah aparat.
Polisi kemudian merespons dengan menyemprotkan water cannon dan memukul mundur massa hingga ke Jalan Gerbang Pemuda. Dari atas mobil pengurai massa, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo memberi komando untuk menghentikan aksi.
“Bapak-ibu ini sudah tidak kondusif banyak pelajar, anak-anak kami. Kami bubarkan, karena aksinya sudah tidak kondusif,” ucap Susatyo.
Meski terjadi bentrokan, aspirasi utama para demonstran tetap jelas, yaitu menolak kenaikan tunjangan DPR yang dianggap menyakiti rasa keadilan rakyat.
Baca juga: Kredit Loyo Vs Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen: Paradoks yang Mencurigakan
Baca juga: Hentikan! Ide “Sesat” Pengambilalihan Paksa Saham BCA
Sebelumnya, ajakan melakukan demontrasi di Gedung DPR pada 25 Agustus 2025 ramai beredar di media sosial. Sejumlah akun menyerukan masyarakat, mulai dari mahasiswa hingga buruh untuk turun ke jalan.
Salah satunya akun Instagram @gejayanmemanggil yang mengunggah rilis terkait rencana aksi. Demo disebut akan dimulai pada pukul 07.00 WIB.
Dalam rilis tersebut, mereka menyerukan beragam tuntutan. Beberapa di antaranya berkaitan dengan tunjangan rumah dan rencana kenaikan gaji anggota DPR yang belakangan menuai protes.
“Bubarkan DPR RI, tuntut transparansi gaji anggota DPR dan gagalkan rencana kenaikan gaji anggota DPR,” tulis keterangan itu.
Baca juga: Wow! Segini Kekayaan Bupati Pati Sudewo yang Ogah Mundur Meski Didemo Warga
Tak hanya di Jakarta, aksi serupa disebut akan digelar di sejumlah kota besar Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, dan kota-kota lainnya pada hari yang sama. (*)









